EXPRESI.co, BONTANG – Gerbang masuk Kota Bontang yang berada di kawasan perbatasan dengan Kabupaten Kutai Timur terpantau gelap gulita selama tiga hari terakhir. Lampu penerangan pada tugu ikonik “Selamat Datang Bontang” mati total sejak Kamis malam, kondisi itu memicu keresahan warga dan pengunjung yang kerap melintas maupun bersantai di lokasi tersebut.
Sejumlah warga dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) mengaku khawatir dengan potensi kecelakaan lalu lintas akibat kondisi jalan yang gelap. Apalagi, jalur di sekitar tugu ini dikenal padat kendaraan berkecepatan tinggi, terutama roda dua dan roda empat, pada malam hari.
“Sudah tiga malam lampunya mati. Banyak pengendara yang kesulitan melihat jalan dan orang menyeberang. Ini bahaya,” kata Dina, warga setempat, Minggu, 6 Juli 2025 malam.
Sementara, Irham, salah seorang pengunjung yang datang dari luar kota, menuturkan pengalamannya nyaris tertabrak motor saat hendak menyeberang jalan membeli makanan. Ia mengaku tidak menyangka kawasan gerbang utama Kota Bontang minim penerangan pada malam hari.
“Lihat di media sosial, katanya ramai orang nongkrong dan bagus buat foto. Pas datang, kaget lampunya mati total. Tadi hampir keserempet motor karena pengendaranya tidak lihat saya. Gelap sekali,” ujar Irham.
Menurutnya, selain mengurangi keindahan kawasan ikon kota, padamnya lampu membuat pejalan kaki dan pengendara sama-sama kesulitan melihat situasi sekitar. Kondisi ini semakin rawan karena aktivitas masyarakat di sekitar tugu terbilang tinggi, terutama saat akhir pekan.
Emy, salah satu pedagang kuliner yang setiap malam membuka lapak di area tugu selamat datang, menuturkan, situasi gelap membuat pengunjung enggan singgah lebih lama. Penjual juga merasa tidak aman karena potensi tindak kejahatan meningkat saat penerangan mati.
“Bahaya kalau lampu mati terus. Kendaraan kencang-kencang lewat sini, orang yang mau nyebrang banyak, baru gelap juga. Kami berharap cepat diperbaiki,” tegas Emy.
Tugu selamat datang Bontang bukan sekadar pembatas wilayah administratif, melainkan simbol kebanggaan daerah yang setiap malam menjadi tujuan warga lokal maupun pendatang untuk bersantai dan berfoto. Banyak yang menilai perbaikan penerangan di kawasan ini seharusnya menjadi prioritas pemerintah daerah, mengingat fungsinya sebagai pintu gerbang kota.
“Bisa dibilang ini ikon Kota Bontang. Kalau lampunya mati, kesannya kumuh, rawan kecelakaan, dan pengunjung juga bisa tidak nyaman,” ujar Dina menambahkan.
Masyarakat berharap instansi terkait, dalam hal ini dinas perhubungan atau pihak yang berwenang, segera melakukan pengecekan dan perbaikan lampu penerangan di gerbang masuk Kota Bontang. Terlebih, arus kendaraan yang melintas relatif tinggi setiap malam.
“Ini soal keselamatan bersama. Kami harap cepat diperbaiki,” pungkas Emy. (*)

Tinggalkan Balasan