EXPRESI.co, BONTANG — Kepala Puskesmas Bontang Utara I (BU 1) dr I Wayan Santika membuka dan menyambut peserta pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang berlangsung di Puskesmas BU 1 pada Jumat 3 Mei 2024.
Dalam sambutannya I Wayan Santika mengatakan ini merupakan program di bawah naungan bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Ia meminta pelatihan BHD ini tidak dilakukan sekali saja. Karena menurutnya latihan sekali tidak akan cukup. Mengingat nantinya bakal menghadapi situasi darurat atau emergensi.
“Pelatihan ini sebenarnya merupakan program dari K3 kami di bawah pak Rizal. Nah ini merupakan suatu program yang kita harapkan terlaksana secara berkesinambungan,” ucapnya
“Karena pelatihan yang hanya sekali itu tidak akan cukup. Apalagi ini untuk melatih kita menghadapi situasi-situasi emergensi yang ada di lingkungan kerja kita,” sambung I Wayan Santika.
I Wayan menyebut seminar ini nantinya bakal disajikan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bontang yang diketahui telah terlatih dan memiliki sertivikasi.
“Nah, di sini teman-teman dari RSUD juga akan memberikan pengalaman-pengalamannya. Mereka sudah terlatih, bahkan sudah ada sertifikatnya. Nanti kita berikan mereka kesempatan melatih kita dalam hal mengatasi masalah-masalah emergensi yang ada di sekitar kita,” tuturnya.
“Karena kita tidak akan tahu masalah emergensi itu, bisa terjadi di mana saja kan, entah di tempat parkir, pada saat kita bekerja dan lain sebagainya,” tambahnya menerangkan.
Dalam kesempatan itu ia juga memperkenalkan Automated External Defibrillator (AED). Alat ini adalah perangkat portabel yang berfungsi menganalisa irama jantung secara otomatis dan kemudian memberikan sengatan listrik melalui dada ke jantung untuk mengembalikan irama jantung jika diperlukan.
“Nahh selain itu kita juga harus terbiasa menggunakan alat (AED). Ini biasanya ada di bandara. Selayaknya di tempat-tempat umum juga memang sudah harus disiapkan. Dengan adanya alat ini, orang ‘awam’ pun juga bisa menggunakannya,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) melalui Koordinator Penunjang Keperawatan RSUD Bontang Bambang Sri Mulyono, merasa bangga dengan hadirnya agenda ini. Karena ini adalah agenda pertama kali di Kota Bontang.
Lebih jauh kegiatan BHD ini kata dia, akan sangat baik jika tersampaikan kepada instansi-instansi lain. “Nahh ini yang pertama, mudah-mudahan ini bisa menjadi cambuk bagi teman-teman sekalian,” katanya.
“Dan semoga ini juga bisa ditiru oleh puskesmas lain karena memang sangat penting. Apalagi sekarang saya lihat (hadir) ada dari Damkar dan sebagainya, nanti bisa ini melebar ke tempat-tempat lain. Jadi harus dikemas sedemikian rupa,” tambahnya.
Mulyono juga mengimbau kepada para peserta yang hadir untuk menyampaikan program tersebut kepada atasan mereka. “Kami sangat setuju sekali karena di sini banyak sekali serangan jantung.”
“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, mungkin nanti dari instansi lain bisa disampaikan kepada atasan atau pimpinan yang lain. Mudah-mudahan nanti bisa diinisiasi pelatihan-pelatihan seperti ini,” pungkasnya. (Adv/An)

Tinggalkan Balasan