EXPRESI.co, SAMARINDA — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji turut menjadi narasumber dalam Agroteknologi Festival 2023 yang digelar Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, Sabtu (25/11).
Bertemakan “Peran Sektor Pertanian Terhadap Ketahanan Pangan Menuju Indonesia Emas Tahun 2045”, kegiatan itu juga mengundang Sarwono, alumni Fakultas Pertanian Unmul dan Jonathan Bernardus Ndaumanu, Kasubsi Ideologi, Politik, Pertahanan Keamanan sebagai narasumber.
Di forum yang dihadiri puluhan mahasiswa itu, Seno Aji mengatakan dirinya tetap optimis melihat perkembangan pertanian di Kaltim. Namun, dia membeberkan sejumlah tantangan yang dihadapi Petani di Kaltim hari ini secara terbuka dan mengajak mahasiswa untuk bersama-sama melakukan edukasi.
“Saya optimis, namun kalau kita melihat bagaimana pertanian ini, tergerus dan kita bisa bilang iya, dikarenakan para Petani kita ini lebih memilih mundur untuk menjual tanahnya ke pengusaha tambang dari pada mengusahakan tanahnya untuk pertanian,” katanya.
“Nah ini yang perlu kita edukasi sama-sama. Saya mengajak adek-adek mahasiswa untuk sama-sama kita mengedukasikan kepada para Petani juga, tidak hanya kami di legislatif, kalau kami setiap hari turun ke lapangan bertemu para Petani,” sambungnya.
Seno Aji juga menjelaskan pentingnya mahasiswa jurusan pertanian mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di lapangan.
“Tapi ada baiknya jurusan pertanian di Unmul turun ikut membantu kami di lapangan, kita cek berapa Petani baik di Samarinda, Kukar, dan PPU berapa persen yang mau bertani, ini penting buat data statistik kita ke depannya,” harapnya.
“Tapi perlu kita ketahui bersama bahwa kita melakukan intervensi untuk melakukan bahwa pertanian ini harus maju. Kita lihat ada trend positif bahwa kita nilai tukar Petani tadi di angka 125,8 artinya ada peningkatan lebih baik dari nasional, nah ini penting jadi kita nanti pertahankan pelan-pelan naik, dan kita lihat 2024 tahun depan kita ingin ketahanan pangan di Kaltim sudah mulai terbentuk,” lanjutnya.
Dirimya berharap kedepan Pemerintah dapat memberikan jalan keluar yang lebih solutif untuk mengatasi persoalan yang dihadapi Petani di Bumi Etam.
“Berharap kita semua baik pemerintah terkait, bahkan kita selaku legislatif dapat memberikan solusi terhadap permasalahan pertanian yang terjadi saat ini,” pesannya. (adv/dprd)
