EXPRESI.co, SAMARINDA – Ibu Kota Negara (IKN) akan menyerap orang-orang yang berkemampuan standar di banyak bidang pekerjaan, tidak kecuali dalam sektor pariwisata. Karena itulah Anggota DPRD Kaltim Agiel Suwarno mengutarakan beberapa pendapatnya agar kelak warga lokal meningkatkan keterampilannya di berbagai sektor.
Apalagi, menurutnya, IKN dibangun melalui gagasan “kembali ke lingkungan”, dan butuh tenaga kerja yang sensitif akan prinsip lingkungan. “IKN itu kan nanti bukan saja dari sisi estetika. Mungkin banyak faktor lain yang memang dibutuhkan tenaga kerja yang sesuai dengan bidangnya,” kata Agiel saat dihubungi, Jumat (27/10/2023).
“Karena kalau saya melihat, IKN itu kan konsepnya Back to Nature tu. Jadi pengelolaan lingkungannya butuh keahlian. Menurut saya, memang harus ada adik-adik kita yang di daerah nih, yang mungkin saja di bidang-bidang itu belum muncul ya. Tapi minimal 5 sampai 6 tahun ke depan itu saya pikir memang dibutuhkan,” sambungnya.
Baginya, apa yang paling rumit adalah menjaga IKN. “Karena yang paling susah dari melaksanakan semua itu adalah menjaga pembangunannya. Itu yang paling berat. Nah itu dibutuhkan tenaga-tenaga yang menurut saya skillnya juga harus mumpuni tu,” saran Agiel.
Dia juga membeberkan biaya peningkatan skill bagi pemuda di Benua Etam. “Kaltim ini kan menyediakan begitu banyak beasiswa, setiap tahun itu kurang lebih 50 sampai 60 ribu kuota yang digunakan untuk anak-anak kita yang menempuh pendidikan. Bahkan perkuliahan dari s1 sampai s2. Nah menurut saya peluang ini harus diambil untuk adik-adik kita,” bebernya.
Dirinya juga berkali-kali menyampaikan hal tersebut saat berkunjung di wilayah dapilnya.
“Jadi, saya beberapa kali keluar daerah, saya sampaikan bahwa ini peluangnya ada untuk anak-anak kita dapat beasiswa di semua bidang ya, apakah itu bidang pendidikan, tapi yang tentunya mereka punya tanggung jawab untuk berprestasi,” terangnya.
“Jadi peluang beasiswa itu memang harus diambil, dan itu memamg prioritasnya untuk anak-anak kita di kaltim. Silahkan saja nanti disesuaikan dengan bidangnya. Supaya dibutuhkan di IKN dan itu nyambung gitu,” tambah Agiel.
Saat dikonfirmasi terkait Balai Latihan Kerja (BLK), Anggota Komisi II DPRD Kaltim itu bilang sudah berjalan, akan tetapi masih terbatas.
“Kalau yang sudah berjalan tu di Balai Latihan Kerja. Tapi itu sangat-sangat terbatas ya. Artinya, kebutuhan masih perlu di tingkatkan. Kami mendorong aja,” ungkap Agiel. (Adv)
