EXPRESI.co , BONTANG – Maraknya kasus keracunan dalam program Makan Bergizi (MBG) menjadi sorotan publik di berbagai daerah.
Sebab banyak aspek yang bermasalah. Mulai dari sayuran, lauk dan nasi yang basi. Bahkan sampai pada persoalan kehigienisan ompreng makanan.
Menanggapi itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Bontang, Debora Kristiani menyampaikan pihaknya tegas untuk tidak main-main menjalankan fungsi pengawasan program MBG.
“Kami akan melakukan pengawasan terkait kebersihan dapur dan juga kesegaran bahan pangan sebelum diproduksi,” ucapnya, ditemui Sabtu (27/9/2025).
Kata dia, tim DKP3 rutin melakukan monitoring ke lapangan. Mereka akan melakukan pengawasan ketat satu kali dalam seminggu untuk lima dapur SPPG.
“Setiap dapur kami pastikan memenuhi standar kebersihan. Tidak hanya itu, kualitas bahan pangan juga kami cek agar anak-anak benar-benar mendapat asupan yang sehat,” tambahnya.
Menurut Debora, DKP3 selaku pengawas menjamin program MBG tidak hanya sekadar formalitas, melainkan upaya mendukung generasi Bontang tumbuh sehat dan kuat.
Diketahui, Kepala SDN 012 Bontang Selatan, Eka Wahyuni, menuturkan kelayakan MBG sempat dipertanyakan orang tua murid yang khawatir terhadap kesehatan anaknya.
Pernyataan itu dia sampaikan saat rapat kordinasi dan evalusai Badan Gizi Nasional (BGN) wilayah Bontang di Pendopo Rumah Jabatan (Rujab), Kamis, 27 September 2025
“Kelayakan makanan dipertanyakan, karena menyangkut kesehatan anak-anak. Kami berusaha menenangkan wali murid, tapi catatan ini penting diperhatikan Badan Gizi Nasional (BGN),” ucapnya. (Labib)

Tinggalkan Balasan