EXPRESI.co, BONTANG – Dalam hiruk pikuk zaman yang terus bergerak cepat, Wakil Ketua DPRD Bontang, Sitti Yara, mengajak masyarakat memaknai Iduladha sebagai ruang kontemplasi, bukan sekadar rutinitas tahunan. Ia menekankan pentingnya menghidupkan kembali makna spiritual dari pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, terutama dalam konteks kehidupan modern dan kepemimpinan.
“Iduladha bukan sekadar ritual penyembelihan. Ini soal bagaimana kita mampu menyembelih ego, menurunkan ambisi pribadi, dan benar-benar ikhlas dalam peran hidup yang kita jalani,” ujar Sitti Yara kepada awak media, Minggu (8/6/2025).
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyampaikan bahwa era digital saat ini kerap mengalihkan perhatian manusia dari hal-hal esensial. Menurutnya, Iduladha menjadi semacam penyeimbang moral yang relevan, terlebih bagi mereka yang memegang kekuasaan.
“Seorang pemimpin harus punya semangat berkurban. Bukan memanfaatkan jabatan untuk memperkaya diri, tapi melayani dengan penuh ketulusan,” tegasnya.
Sitti Yara juga menyoroti pentingnya refleksi kolektif di tengah masyarakat, agar perayaan Iduladha tak terjebak dalam kemewahan dan formalitas. Ia mengajak warga Bontang menjalani hari raya dengan kesadaran spiritual dan ketenangan batin, tanpa silau oleh tampilan seremonial semata.
“Kalau kurban hanya dimaknai sebagai menyembelih hewan, kita kehilangan makna utamanya. Justru yang harus dikurbankan itu keserakahan, keangkuhan, dan keakuan,” ungkapnya.
Sitti Yara menutup pesannya dengan harapan Iduladha dapat menjadi titik balik kesadaran, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan moral bangsa. “Mari jadikan hari raya ini sebagai momentum untuk kembali menjadi manusia yang utuh: jujur, sadar arah, dan ikhlas menjalani hidup,” pungkasnya. (*/Aji)

Tinggalkan Balasan