Usia Produktif Rentan Terkena Kanker Serviks, Hobi Selingkuh Salah Satu Sebabnya

Redaksi

EXPRESI.co, BONTANG – Tidak setia terhadap pasangan menjadi salah satu faktor terbesar resiko terjadinya kanker serviks.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang Bahtiar Mabe melalui Bidang Pencegahan dan Pengrendalian Penyakit, Desi Ekawati yang juga merupakan Pemegang Program Usia Produktif.

Desi menyebut tindakan multipasangan atau berganti-ganti pasangan menjadi beberapa penyebab penyakit ini ditemukan. “Rata-rata sih ditemukannya karena itu,” kata Desi saat ditemui di Rabu (17/7/2024) kemarin.

Dia juga menerangkan kebersihan organ reproduksi yang sering dianggap masyarakat sebagai faktor, ternyata keliru. “Tapi lebih ke faktor resiko berganti-ganti pasangan,” ujar dia.

BACA JUGA:  Kisah Unik Seorang Ibu di Tiongkok Mengarang Sejarah Palsu Soal Rusia di Wikipedia

Selain itu, saat ini banyak yang menduga zat karsinogenik yang terkandung dalam makanan maupun obat-obatan memicu penyakit tersebut.

Namun Desi mengungkapkan belum terdapat penelitan ilmiah akan hal itu.

Lebih lanjut, dia membeberkan, rentan usia terserang penyakit kanker serviks pada kisaran yang produktif. “Sekitar usia 30-35 rata-rata begitu,” bebernya.

Menghindari hal demikian, anggota Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Bontang itu meminta agar masyarakat bisa meningkatkan kesadaran untuk memeriksakan kesehatan utamanya reproduksinya.

“Pesan kami, walaupun belum ada gejala silahkan memeriksakan diri setiap tahun, karena kalau udah ada gejalanya misalnya udah berdarah kami pastikan itu sudah stadium akhir,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Dinkes Gelar Wokshop PTM, Targetkan Peningatkan Capaian IVA dan Sadanis

Olehnya, sambung dia, rutin memeriksakan diri itu penting, “Bahkan rekomendasi dokter per tiga tahun juga gak papa kalau gak bisa setahun sekali,” jelasnya.

Lebih jauh, Desi menerangkan, usia dilakukan pemeriksaan dini dan hasilnya positif pra kanker akan segera ditindak lanjut untuk di krioterapi.

“Kita udah ada 3 puskesmas yang punya alat krioterapi. Puskesmas Bontang Utara II, Bontang Selatan I dan II,” sebutnya.

Desi menjelakan, krioterapi merupakan upaya untuk membekukan pseudomembran yang berwarna putih atau tanda prakanker.

Print Friendly, PDF & Email

Also Read

[addtoany]

Ads - Before Footer