EXPRESI.co, SAMARINDA – Fasilitas olahraga seperti Stadion Sempaja dan Stadion Utama Palaran tergenang air akibat hujan lebat yang mengguyur hampir seluruh wilayah Kota Samarinda beberapa hari terakhir
Kepala UPTD PPO, Junaidi, menyampaikan meskipun air tidak sampai masuk ke bagian dalam stadion, genangan tetap terjadi di area teras yang menyebabkan endapan lumpur.
“Ya, jadi kalau fasilitas pada umumnya ya pasti berbeda. Ada genangan air dan lumpur, meski tidak masuk ke dalam stadion, tetapi di teras-terasnya tergenang. Itu semua sudah kami bersihkan,” kata Junaidi.
Ia juga mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sistem kerja tiga shift untuk rotasi sumber daya manusia, guna memastikan kebersihan dan keamanan stadion tetap terjaga.
“Anggota kami sekarang tiga shift untuk rotasi SDM-nya,” terangnya.
Ia menyebut debit air yang tinggi akibat hujan deras serta posisi Sungai Mahakam yang sedang dalam fase pasang turut memperlambat proses surutnya air di beberapa titik.
“Biasanya kalau Mahakam terang bulan, permukaan sungainya tinggi, jadi aliran air lambat turun ke muara-muara. Ini menyebabkan genangan cukup lama di stadion,” jelasnya.
Dalam hal ini, UPTD PPO merencanakan langkah antisipatif ke depan. Salah satunya adalah pengurukan sedimentasi di beberapa saluran air untuk memperlancar aliran.
“Insya Allah di tahun 2025, lewat anggaran biaya tambahan, kami akan anggarkan untuk pengurukan sedimentasi guna memperlancar aliran air,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, aspek mekanikal, elektrikal, dan plumbing menjadi perhatian utama karena berisiko terdampak banjir. Junaidi menjelaskan bahwa beberapa panel listrik di dua stadion, terutama lampu taman dan LPJU, berada cukup dekat dengan permukaan tanah dan bisa berbahaya jika tergenang.
“Panel-panel listrik yang dekat tanah, terutama MCB, harus dijaga. Kalau air mengalir sampai situ, bisa berbahaya karena berpotensi terjadi aliran listrik melalui genangan,” jelasnya.
UPTD PPO menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan dan kelayakan dua stadion tersebut, termasuk upaya pencegahan terhadap risiko listrik dan kerusakan infrastruktur akibat banjir. (aw/adv/dispora/kaltim)

Tinggalkan Balasan