EXPRESI.co, BONTANG – Dinas Kesehatan Kota Bontang melakukan monitoring evaluasi pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) tahun 2023 kepada fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) di Kota Bontang.
Mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Bontang, Kasi Gizi Kesehatan Ibu dan Anak, Kartika menyebut bahwa poin terbesar dalam dunia kesehatan bontang saat ini adalah menurunkan angka kematian ibu dan anak, juga stunting.
Kartika menerangkan terdapat beberapa catatan penting yang harus dilakukan pihak Puskesmas kedepannya.
Menurut Kartika semua data ibu hamil yang melakukan pelayanan kesehatan di Klinik maupun pada Praktek Mandiri Bidan, harus direkap di Puskesmas.
“Jadi Puskesmas ini yang akan menilai mana ibu hamil dengan resiko tinggi yang perlu dia pantau. Nah itu yang memang perlu ditingkatkan untuk mengurangi potensi kematian ibu dan anak di Kota Bontang,” ujar Kartika belum lama ini
“Selain itu, kunjungan rumah di wilayah Puskesmas juga perlu ditingkatkan, artinya pemantauan wilayah ini harus lebih baik lagi,” tambahnya.
Bidan di Puskesmas juga, kata Kartika, tidak melulu melakukan Pelayanan bagi ibu hamil di Puskesmas, “Tetapi juga ada yang namanya lintas program misalnya ke posyandu,” sebut dia.
Lebih lanjut, Kartika mengatakan jika pihak Puskesmas mengikuti standar pelayanan berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan maka pelayanan akan berjalan sebagaimana mestinya.
Namun di antara Puskesmas yang ada di Bontang, kata Kartika, Puskesmas Bontang Lestari menjadi yang paling unggul untuk layanana Gizi dan KIA.
“Terkait dengan pelaporannya, Bontang Lestari bagus. Yaa mungkin karena cuma satu keluruhan jadi lebih fokus dibanding dengan Puskesmas lain yang memang banyak kelurahannya,” terangnya.
“Untuk pelayanan USG nya juga terlayani dengan baik untuk ibu hamilnya, dia juga penolong persalinan karena dia 24 jam. Berbeda dengan Puskesmas yang lain,” tandasnya. (Ca/Adv)

Tinggalkan Balasan