Sudah Ada Calon Investor dari China, Pabrik Gliserin Bakal Hadir di Bonles

Redaksi

Sudah Ada Calon Investor dari China, Pabrik Gliserin Bakal Hadir di Bonles
Rencana pembangunan pabrik Gliserin berada di kluster E dekat dengan EUP (dok: expresi)

EXPRESI.co, BONTANGKepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Bontang Muhammad Aspiannur menyebut bakal hadir pabrik Gliserin atau Oleochemical.

Pabrik itu rencana bakal dibangun di kawasan peruntukan industri Bontang Lestari (Bonles) yang akan berdekatan dengan pabrik Biodiesel dan perusahaan Energi Inggul Persada (PT EUP) yaitu di kluster E.

“Untuk potensi pendirian pabrik Gliserin, itu nanti di kluster E. Rencananya juga kan itu pabrik Biodiesel akan ada di kluster itu,” ucap Aspiannur melalui Analis Kebijakan Ahli Muda di Bidang Penanaman Modal, Lamri saat ditemui di ruangannya beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:  DPK Hadirkan Ruang Bermain di Perpustakaan, Retno Febriaryanti: Supaya Buku-buku Terekam Dalam Memori Mereka

Katanya saat ini sudah ada calon investor yang tertarik menginvestasikan modalnya untuk pembangunan pabrik tersebut. “Saat ini sudah ada calon investor dari Gliserin. Itu orang China,” katanya.

Berdasarkan informasi potensi yang disajikan DPM-PTSP Kota Bontang, Gliserin merupakan hasil samping dari biodiesel dan CPO yang telah dimurnikan 80%, merupakan turunan dari Biodiesel.

Gliserin berasal dari minyak nabati membuat aplikasi gliserol lebih diminati dalam menjawab permasalahn lingkungan dan penggunaan bahan baku industri dari sumber terbarukan.

Gliserol dengan berbagai tingkat kualitas sangat dibutuhkan sebagai bahan baku dalam industri, diantaranya adalah sebagai bahan kosmetik maupun bahan baku industri farmasi.

BACA JUGA:  DPMPTSP Bontang Lakukan Pembinaan Pelaporan LKPM ke Pelaku Usaha

Selain itu, gliserol juga digunakan dalam industri makanan, pengolahan tembakau, oleokimia serta bahan pelumas.

Untuk diketahu, laju investasi di Kota Bontang untuk tahun 2023 cukup signifikan ketimbang tahun sebelumnya. Di tahun 2022 jumlah investasi secara keseluruhan mencapai Rp. 5.498.938.256.441.

Berdasarkan sistem Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA) tercatat adanya kenaikan nilai investasi dari tahun 2022 Rp.5.498.938.256.441,00 menjadi tahun 2023 Rp. 8.900.110.180.203,00.

Itu menunjukkan adanya kenaikan sebesar Rp. 3.401.171.923.762,00 atau sebesar 61,85% dari Tahun 2022. Realisasi investasi tersebut diketahui bersumber dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA). (Adv)

Print Friendly, PDF & Email

Also Read

[addtoany]

Ads - Before Footer