Studi Ungkap Alasan Orang Gemar Bergosip

Redaksi

EXPRESI.co, BONTANG – Sebuah studi penelitian terbaru dari Dartmouth College mengungkapkan bahwa bergosip sebenarnya menyehatkan bagi jiwa manusia.

Banyak yang menganggap gosip sama dengan dosa, tapi penelitian ini mengklaim bahwa gosip sebenarnya mendorong hubungan dan interaksi sosial, plus memungkinkan belajar tentang dunia dengan mendengarkan pengalaman orang lain.

“Gosip adalah bentuk komunikasi kompleks yang sering disalahpahami,” kata peneliti Eshin Jolly, seperti dikutip New York Post.

“Ini bisa menjadi sarana hubungan sosial dan substantif di luar konotasi negatifnya yang khas.”

Jolly, seorang peneliti untuk Computational Social Affective Neuroscience Laboratory (COSAN), menulis penelitian ini bersama Luke Chang, asisten profesor dan direktur Lab COSAN di Dartmouth.

Kedua rekan peneliti ini mencari tahu mengapa manusia menghabiskan sebagian besar hidupnya bergosip dan bertukar informasi tentang kehidupan pribadi masing-masing.

Mereka lantas membuat game online di mana beberapa peserta memainkan 10 putaran permainan bersama dalam kelompok beranggotakan enam orang.

Setiap pemain diberi US$10 atau sekitar Rp144 ribu di setiap putaran dan dapat memilih untuk menyimpan uang atau menginvestasikannya ke dalam dana grup yang dikalikan dengan 150 persen dan dibagi rata di antara para peserta.

Tujuan permainan ini adalah untuk menciptakan beberapa ketegangan panas antara perilaku kooperatif pemain versus keegoisan dalam menimbun uang.

Beberapa informasi dibatasi sehingga kontestan hanya dapat melihat perilaku beberapa pemain lain dari grup mereka.

“Inspirasi kami adalah menciptakan skenario yang hidup, di mana Anda adalah anggota komunitas dan terpengaruh oleh tindakan semua anggota komunitas lainnya, tetapi kebanyakan dari mereka jarang Anda amati dan libatkan secara langsung,” tambah Jolly.

Pemain juga dapat berbicara secara pribadi dengan pemain lain dalam grup, memungkinkan mereka untuk mengkomunikasikan detail tentang sikap kontestan lain kepada pasangannya.

Pemain kemudian akan menyampaikan kesediaan mereka untuk bermain dengan setiap pemain lagi setelah ronde selesai.

Penelitian ini secara terang-terangan menunjukkan bagaimana gosip adalah “komunikasi yang kaya dan beragam” dengan banyak tujuan dalam kelompok sosial. Berbagai jenis gosip muncul tergantung pada jumlah informasi yang tersedia.

Ketika ada sedikit informasi yang tersedia untuk pemain, percakapan yang lebih spontan antara rekan satu tim muncul.

Dengan bertukar informasi dengan orang lain, bergosip adalah salah satu cara untuk menjalin hubungan. Ini melibatkan kepercayaan dan memfasilitasi ikatan sosial yang diperkuat saat komunikasi lebih lanjut terjadi,” papar Chang.

“Gosip tidak boleh direduksi menjadi hanya “pembicaraan sampah yang tidak berdasar.”

Sementara, Jolly menambahkan, “Gosip bisa bermanfaat karena membantu orang belajar melalui pengalaman orang lain, sekaligus memungkinkan mereka menjadi lebih dekat satu sama lain dalam prosesnya.” (*)

Sumber: CNN Indonesia

Editor: Bagoez Ankara

Print Friendly, PDF & Email

Also Read

Tags

Ads - Before Footer