Program Gratis Pol telah menggandeng setidaknya 53 perguruan tinggi Kaltim untuk ikut terlibat.  Diketahui, Launching Program Gratis Pol Pemerintah provinsi Kaltim telah dihadiri oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang diwakili Ahyani Fadiamur Diani selaku Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan bersama Pemerintah Kabupaten/kota se Kalimantan Timur (Kaltim) yang berlokasi di GOR Kadrie Oening Sempaja, Samarinda pada Senin 21/4/2025.

Launching Program Gratis Pol  dilakukan oleh Gubernur Rudi Mas’ud dan turut didampingi oleh Wakil Gubernur Seno Aji dan Sekdaprov Sri Wahyuni.

Dalam kesempatan ini juga telah dilakukan penyerahan beasiswa gratis pol, penyerahan secara simbolis internet gratis di setiap desa, umroh gratis kepada para Marbot, dan penandatanganan kerjasama dengan perguruan tinggi untuk program pendidikan gratis pol.

53 perguruan tinggi negeri dan swasta di Kaltim tersebut menjalin kerja sama dengan pemerintah provinsi untuk sukseskan program Gratis Pol

3 perguruan tinggi di Kukar mencakup : Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE Ketopong) dan Sekolah Tinggi Theologi (STT) Tenggarong juga turut menandatangani kerjasama.

H. Rudy Mas’ud (Harum) selaku Gubernur Kaltim telah sampaikan bahwa launching Program Gratis Pol akan menjadi titik balik penting dalam sejarah pembangunan sumber daya manusia (SDM) Bumi Etam.

“Ini hari bersejarah. Saya berdiri di sini tak lebih sebagai pelayan rakyat. Kami ingin masyarakat Kalimantan Timur hidup lebih baik, lebih bermartabat. Program ini adalah janji kami saat kampanye, dan hari ini jadi kenyataan,”jelas Rudy.

Ada sekitar enam terobosan besar yang menjawab langsung kebutuhan dasar rakyat: pendidikan, kesehatan, hunian, digitalisasi desa, dan spiritualitas. Sehingga perlu diselenggarakan bertepatan dengan Hari Kartini, peluncuran program akan menjadi simbol kebangkitan Kalimantan Timur menuju masa depan gemilang, berlandaskan keadilan sosial dan kemajuan SDM.

Rudy ajak seluruh kepala daerah tingkat kabupaten/kota di Kaltim untuk bisa turut memajukan pendidikan di wilayah masing-masing mulai dari tingkat PAUD, SD, hingga SMP, baik melalui program gratis maupun subsidi.

Ia berharap kalau Program Gratis Pol dapat diperpanjang dengan rata-rata paling lama sekolah masyarakat Kaltim dari 12 tahun menjadi minimal 16 tahun.

“Kami sangat yakin dan percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk memutus rantai kemiskinan dan kebodohan,” pungkasnya.***