EXPRESI.co, TANJUNG REDEB – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau mulai mempopulerkan wisata yang bersifat pendidikan. Konsep edukasi mangrove dinilai dapat menarik wisatawan serta dapat menjadi tempat penambahan pengetahuan bagi pengunjung.

Kepala Disbudpar Berau Ilyas Natsir, mengatakan konsep edukasi ekowisata mangrove dapat menajdi sebagai metode pemerintah dalam mempopulerkan wisata yang sifatnya pendidikan.

Beberapa titik taman ekowisata mangrove di Berau dijadikan lokasi pelestarian tumbuhan perairan payau. Ilyas bilang, tempat sangat menarik untuk dijadikan penambahan pengetahuan bagi pengunjung.

Sama halnya di daerah tujuan wisata alias DTW di Dumaring Talisayan, Tanjung Batu, Teluk Semanting dan Batu Putih.

“Kemarin sudah kita mulai di EXPO 2023. Stand kami angkat tema itu. Dari 87 ribu hektare mangrove di Berau, punya daya tarik wisata,” katanya.

Diketahui, Berau EXPO 2023 telah dimulai pada Rabu (1/11/2023). Distand milik Disbudpar, para pengunjung dapat belajar langsung soal manfaat dari tumbuhan berakar tunggang tersebut.

Bahkan, para duta wisata yang berada di stand, bakal memberikan informasi lengkap bila diperlukan oleh para pengunjung. Selain itu, para pengunjung juga menyaksikan langsung miniatur mangrove yang terpajang di depan stand.

“Dari situ pengunjung bisa tau apa sejuta fungsi dari mangrove untuk kehidupan manusia,” ucap dia. (ADV)