EXPRESI.co, BONTANG – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Bontang selama Januari-April 2024 mencapai 233 kasus positif DBD. Rinciannya; Januari dengan kasus tertinggi sebanyak 80 kasus, Februari 42 kasus, Maret 48 kasus dan terjadi peningkatan kembali di April sebanyak 57 kasus.
Pengelola Program DBD Dinkes Bontang, Siti Rahimah mengatakan, habitat bibit penyakit DBD muncul pada breeding place, atau tempat penampungan air terbuka yang menjadi potensi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypi.
Imah, sapaan akrabnya menegaskan, jika hal ini terjadi akibat perubahan cuaca yang tidak menentu, terkadang terjadi cuaca panas sesaat hingga memasuki musim penghujan. Hal ini dapat menyebabkan nyamuk berkembang biak dengan cukup cepat.
“Hal ini perlu diwaspadai, jangan sampai kembali terjadi peningkatan” ujarnya melalui wawancara, Kamis (17/5/2024).
Dia menjelaskan jika nyamuk berpotensi bertelur pada dinding penampungan air, botol minum bekas, maupun batok kelapa bekas. Sehingga ketika musim hujan akan menimbulkan terisinya tempat-tempat bertelur tersebut dan menetas.
Perlu diketahui, penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti memiliki gejala seperti demam lewat siklus tinggi-rendah dalam kurun waktu beberapa hari hingga terjadi gejala lainnya.
Untuk mengatasi hal ini, masyarakat diimbau agar dapat melakukan pencegahan demam berdarah secara berkala melalui gerakan 3M (menguras penampungan air, menutup penampungan air, dan mengubur barang bekas). (BMS/ADV))

Tinggalkan Balasan