EXPRESI.co, BONTANG – Dalam upaya mewujudkan penyediaan makanan sehat dan higienis, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang terus melakukan terobosan. Salah satunya dengan menggelar pelatihan keamanan pangan siap saji yang berlangsung pada 28-29 Mei 2024 di Kelurahan Tanjung Laut Indah. Pelatihan ini melibatkan puluhan pelaku usaha makanan, mulai dari penyedia katering hingga perwakilan lapas, sebagai langkah konkret untuk memastikan kualitas pangan yang disajikan kepada konsumen tetap aman dan bergizi.
Suasana pelatihan yang meriah terlihat dari antusiasme para peserta yang hadir. Di bawah arahan berbagai narasumber, mereka berdiskusi tentang bagaimana menyajikan makanan yang tak hanya enak, tetapi juga sehat dan berkualitas. Kepala Dinkes Bontang Bahtiar Mabe, melalui Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Palupi Hapsa, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari kegiatan rutin Dinkes untuk membina penyedia makanan agar mampu menyediakan produk yang layak dan sehat.
“Iya, ini kegiatan rutin kita untuk membina masyarakat, khususnya penyedia makanan. Mereka yang hadir di sini harus tahu bahwa makanan yang mereka sajikan harus bergizi dan sehat,” ujar Palupi saat ditemui pada Rabu (29/5/2024).
Pentingnya Sertifikasi Laik Hygiene Sanitasi
Selain pelatihan, Palupi juga menekankan pentingnya Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) bagi para pelaku usaha. Sertifikat ini menjadi syarat wajib bagi penyedia makanan, terutama jika mereka ingin bekerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau perusahaan besar. Persyaratan ini sudah disampaikan dalam berbagai kesempatan, termasuk saat Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) memasukkan etalase.
“Setiap penyedia makanan harus punya izin, termasuk SLHS. Sertifikat ini jadi bukti bahwa makanan yang mereka sajikan memenuhi standar mutu dan aman dikonsumsi,” tambah Palupi.
Mendorong Penyediaan Makanan Berkualitas dan Aman
Dalam pelatihan ini, para peserta juga diingatkan agar lebih peduli terhadap keamanan pangan yang mereka sediakan. Bukan hanya mengejar keuntungan semata, tetapi juga memastikan bahwa makanan yang mereka jual aman dari risiko kontaminasi atau keracunan. “Para pedagang harus care, bukan hanya soal rupiahnya saja. Mereka harus peduli dengan kualitas makanan yang dijual,” tegasnya.
Selain itu, pelatihan ini melibatkan lintas sektor, termasuk Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) serta Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan. Sinergi ini mencakup pemahaman tentang bahan tambahan makanan, takaran gizi yang tepat, serta regulasi yang harus dipatuhi para penyedia makanan.
“Dinas terkait menyampaikan tentang bahan tambahan makanan, agar tidak sembarangan dalam menggunakannya. Dari pihak gizi, mereka memberi arahan soal porsi yang tepat, seperti berapa kadar gizi yang harus ada dalam satu porsi sayur,” jelas Palupi.
Makanan Sehat Siap Saji: Tantangan dan Peluang
Dalam pelatihan ini juga disoroti perbedaan pengelolaan makanan siap saji dan pangan industri rumah tangga (PIRT). Makanan siap saji dianggap memiliki risiko lebih tinggi karena disajikan langsung tanpa proses pengawetan, sehingga para pelaku usaha perlu memahami aturan ketat yang berlaku.
“PIRT itu berbeda. Kalau PIRT biasanya makanan dengan pengawet, seperti kue kering atau kerupuk. Sementara makanan siap saji lebih berisiko karena langsung dimakan setelah disiapkan,” kata Palupi.
Ke depannya, Dinkes Bontang berharap agar semua penyedia makanan memiliki izin SLHS, serta mampu memasukkan produk mereka ke dalam ekatalog untuk memudahkan konsumen dalam memilih makanan yang aman dan berkualitas. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para pelaku usaha, sehingga mereka tidak hanya mampu menjual makanan yang lezat, tetapi juga aman dan sehat bagi konsumen.
Dengan berbagai langkah ini, Dinkes Bontang terus menggencarkan upaya untuk meningkatkan kualitas makanan yang beredar di masyarakat. Harapannya, dengan pelatihan rutin dan edukasi yang tepat, masyarakat Bontang dapat menikmati makanan yang tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga menyehatkan. (Fn/Adv)

Tinggalkan Balasan