EXPRESI.co, Bontang- Panitia Khusus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (Pansus LKPJ) DPRD Kota Bontang meninjau pembangunan turap di Kelurahan Gunung Elai, Sabtu (8/5/2023). Tinjauan itu dilakukan dalam tahap penyelesaikan laporan pertanggungjawaban (LPJ) wali kota.
Dalam kunjungan lapangan itu, Pansus LKPJ menemukan tanah dia telah turap mengalami pergeseran. Padahal, bangunan yang baru yang meneln anggarang jumbo itu sudah selesai 100 persen.
Proyek pembuatan turap sepanjang 320 meter di sisi kanan kiri sungai dan proyek pembangunan jalan sepanjang 400 meter disisi sungai yang akan menghubungkan antara Kelurahan Gunung Elai dan Perumahan HOP Badak LNG menggunakan anggaran Rp16,7 miliar.
Anggota Pansus LKPJ yang juga Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina meminta pemerintah untuk menahan pembayaran kepada kontraktor. Dia bilang, hal itu harus dilakukan pemerintah agar dijadikan pelajaran ke depan. Dia mengaku kecewa kondisi itu.
“Ini pembangunannya tidak sempurna, harus ditahan dulu pembayarannya,” kata Pokutisi Gerindra itu.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR), Usman mengatakan, penyebab retakan turap yang terhubung langsung dengan jembatan karena material yang digunakan tidak cocok.
Jalanan samping turap yang dibangun bersamaan sebelumnya dilakukan penimbungan, namun ketika dilakukan pemadatan tanah tersebut bergeser.
“Awalnya itu ditimbun agar dijadikan jalanan, tapi setelah pemadatan bergeser. Itu diluar kendali kami,” ujarnya. (Fn)

Tinggalkan Balasan