EXPRESI.co, BONTANG – Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang diperingati setiap tahun pada tanggal 5 Juni, menjadi momentum penting bagi masyarakat global untuk meningkatkan kesadaran terhadap perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup.

Dalam rangka memperingati hari yang bersejarah ini, PT KNI bersama Pemerintah Kota Bontang, Polres, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya menginisiasi kegiatan penanaman massal pohon bakau di pesisir Laut Bontang pada Jumat, 31 Mei 2024.

Kegiatan ini diawali secara simbolis oleh Walikota Basri Rase, yang dihadiri oleh Kapolsek Bontang Utara mewakili Kapolres, Senior Site Manager PT Kaltim Nitrat Indonesia, serta perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Bontang, TNK, sektor swasta, Camat Bontang Utara, Lurah Bontang Kuala, Kelompok Tani Nelayan Pantai Harapan, pelajar dari SMA 2 Bontang, dan masyarakat RT 14 Kelurahan Bontang Kuala.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menanam 6.000 pohon bakau secara berkala di area pesisir laut dan pantai. Penanaman pohon bakau memiliki banyak manfaat signifikan bagi lingkungan dan masyarakat, antara lain:

Manfaat Penanaman Pohon Bakau:
1. Mencegah Erosi dan Abrasi Pantai: Akar pohon bakau membantu menjaga kestabilan tanah di sekitar pesisir, mengurangi risiko abrasi pantai yang sering terjadi.

2. Penahan Alami Terhadap Gelombang dan Badai: Pohon bakau berfungsi sebagai barier alami yang efektif dalam meredam gelombang pasang dan dampak badai, melindungi permukiman dan infrastruktur di pesisir.

3. Menyaring Polutan: Akar dan daun pohon bakau mampu menyaring polutan seperti logam berat dan limbah pertanian dari air laut, meningkatkan kualitas lingkungan pesisir.

4. Pelestarian Keanekaragaman Hayati: Sebagai habitat alami bagi berbagai spesies ikan, burung, dan invertebrata, pohon bakau mendukung keanekaragaman hayati lokal yang kaya.

5. Penyerap Karbon Dioksida: Pohon bakau secara efisien menyerap karbon dioksida dari atmosfer, membantu mengurangi dampak perubahan iklim global.

6. Ekonomi Masyarakat: Selain memberikan manfaat lingkungan, penanaman pohon bakau juga mendukung ekonomi masyarakat lokal melalui pariwisata dan peningkatan hasil tangkapan nelayan.

Dengan penanaman massal ini, Bontang tidak hanya berkomitmen untuk melindungi ekosistem pesisirnya tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada sumber daya alam tersebut. “Langkah ini sekaligus merupakan bagian dari upaya global dalam merespons isu-isu lingkungan seperti perubahan iklim dan pelestarian keanekaragaman hayati,” ungkap Basri Rase.

Melalui kerja sama lintas sektor dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, diharapkan kegiatan ini akan menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dengan demikian, Bontang tidak hanya melestarikan warisan alamnya tetapi juga membangun masa depan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang. (Adv)