EXPRESI.co, SAMARINDA – Tak perlu jauh-jauh melintasi provinsi untuk sekadar menghirup udara segar dan menjauh dari deru mesin kota. Di Sempaja Ujung, Batu Besaung, hanya sekitar 20 kilometer dari jantung Kota Samarinda, mengalir tenang Air Terjun Berambai, surga kecil yang memeluk siapa saja yang datang dengan ketenangan dan gemuruh lembut air.

Air terjun setinggi empat hingga lima meter itu mungkin tak sebesar Curug di Jawa atau deras seperti Niagara, tetapi justru di sanalah letak pesonanya, sederhana, jujur, dan merangkul. Dikelilingi hutan tropis yang masih lestari, suara jangkrik dan burung liar mengisi celah keheningan yang tak akan ditemukan di pusat kota. Udara pun terasa bersih, nyaris tanpa jejak knalpot.

Untuk mencapainya, jalanan menuju air terjun Berambai terbilang bersahabat meski belum sepenuhnya beraspal. Tantangan baru dimulai saat trekking, jalan setapak menurun dan berbatu, yang memaksa pengunjung memusatkan langkah dan melambat. Namun justru proses itulah yang menjadi bagian dari pengalaman. Sebuah jeda dari rutinitas yang terburu-buru.

Sesampainya di lokasi, pengunjung disambut lanskap air bertingkat yang jernih dan sejuk. Anak-anak bebas bermain di tepian yang dangkal, sementara orang dewasa bisa menikmati pemandangan . Ada pula hamparan untuk berkemah meski tak seberapa luasnya.

Berambai bukan hanya tempat, ia adalah ritus diam yang menyegarkan pikiran dan tubuh. Ia tak menuntut kita untuk berfoto setiap detik, tak minta dijadikan viral. Cukup diam, rasakan, dan biarkan alam mengambil alih.

Bagi warga Samarinda dan sekitarnya, Air Terjun Berambai adalah pilihan bijak untuk melarikan diri, tanpa benar-benar pergi. Di sinilah, petualangan dan ketenangan berjumpa dalam satu tarikan napas. (*)