EXPRESI.co, BONTANG – Pemberian makanan tambahan (PMT) secara rutin menjadi salah satu upaya Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk menurunkan angka stunting.

Upaya tersebut nampak berhasil, mengingat dalam kurun waktu 5 bulan terhitung dari November, angka balita stunting menurut Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) turun menjadi 18,4 persen dari yang awalnya 19,6 persen.

Kepala Dinkes Bontang Bahtiar Mabe melalui Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Bambang Sri Mulyono mengungkapkan PMT bukan satu-satunya faktor keberhasilan tersebut.

“Stunting itu banyak faktor, jadi tidak bisa kita nilai mana yang paling efektif,” ungkapnya saat dihubungi, Jumat (12/7/2024) kemarin.

Menurutnya semua faktor pasti mempengaruhi, “Jadi kita ini dipengaruhi oleh beberapa hal yang pertama SDM, kalau SDM kita bagus otomatis penanganannya bagus,” jelasnya

SDM, kata bambang, utamanya adalah kader posyandu terus dilatih oleh pihak Dinkes melalui pihak puskesmas.

“Karena yang namanya penimbangan pengukuran, pemberian motivasi dan PMT itu perlu pengetahuan dan skill,” jelasnya.

Selain itu, sarana prasaran juga menjadi bagian penting dalam pengoptimalan menurunkan angka stunting tersebut. “Semakin bagus alat kita ya semakin bagus juga hasilnya.”

Proses di lapangan juga, kata kabid kesmas itu, turut menjadi faktor. “Banyak hal yang mempengaruhi jadi semuanya terpaut, artinya tidak bisa kita lihat secara terpisah,” tandasnya. (Adv)