EXPRESI.co, BERAU – Ketidakjelasan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kabupaten Berau, Kalimantan Timur dalam menyalurkan listrik membuat aktivis HMI Cabang Berau resah dan gelar unjuk rasa bakar lilin di depan kantor PLN.
Febri Wahyudi aktivis HMI Cabang Berau Komisariat Batiwakal menyebut, Berau saat ini mengalami krisis listrik.
“Duka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya listrik di Kabupaten Berau,” kata Febri.
Dia mengatakan bahwa unjuk rasa ini sebagai bentuk protes kepada PLN agar segera menyelesaikan krisis listrik di Kabupaten Berau.
Febri menyebut, krisis Listrik di Berau akan berdampak ke pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“Krisis listrik di Berau telah menyebabkan matinya UMKM, PLN harus bertanggung jawab,” sebut Fabri.
Dia meminta agar PLN segera melakukan pembenahan terkait hal tersebut. “Jika mulai malam ini krisis listrik tidak segera dituntaskan, maka kami akan datang kembali bersama masyarakat,” ujarnya.
Sementara, PLN Unit Payanan (UP) 3 Berau sebelumnya mengklaim listrik surplus 6 Megawatt (MW).
PLN UP 3 Berau juga menyebut, kondisi listrik tahun ini lebih baik dibanding tahun 2023 lalu, yang mana warga perkotaan masih dikeluhkan dengan byarpet.
Manager PLN UP3 Berau, Rizki Rhamdan Yusup, mengatakan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, memang terdapat defisit daya sebesar 5 Megawatt yang membuat adanya pemadaman.
“Sekarang kita sudah surplus. Makanya, Ramadan kemarin ‘kan sudah tidak ada. Kami pastikan, tahun ini sudah aman,” kata Manager PLN UP3 Berau, Rizki Rhamdan Yusup mengutip berauterkini.co.id. (*)
Tinggalkan Balasan