EXPRESI.co, BONTANG -Polemik Nonjob Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sigit Alfian dan Wali Kota Basri Rase semakin seruh.

Pasalnya, nilai hasil kerja Kesbangpol selama di pimpin oleh Sigit Alfian mengalami kekurangan kerja.

Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Bontang Basri yang didampingi Sekretaris Daerah (Sekdah) Aji Erlynawati. Dia mengatakan hasil kinerja Kesbangpol di Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKP) mengalami penurunan.

“Sebelumnya kan A kok saya lihat di SAKP malah c. Dia dikenakan pelagaran kan hasil kajian yang terima dari BKPSDM, Inspektorat, Sekda dan KASN,” katanya usai penyerahan zakat di Pendopo Rumah Jabatan, Rabu (20/3/2024).

Menurutnya, dalam kode etik yang dilakukannya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak boleh melakukan politik praktis.

“Pak Sigit kan berpolitik praktis, pantas dia kena pelanggaran, kalau Pak Sigit nuntut kenapa tidak diberikan surat teguran pertama (SP), lho di dalam aturan ASN jelas ada. Kalau kena SP satu itu hasil kinerja aja,” bebernya.

Basri Rase mengakui selama, Sigit Alfian menjabat Kepala Kesbangpol tidak pernah lagi berkomunikasi dengan dirinya.

“Waktu staf ahli sering koordinasi sama saya, nah pas dia di Kesbangpol tidak pernah komunikasi, tapi saya kan tidak pernah menuntut itu, meski saya angkat dia jadi Kepala Kesbangpol, dan banyak orang bilang jangan pak wali, tapi saya tetap angkat dan saya terlanjur dan keliru,” pungkasnya.

“Saya sarankan Pak Sigit Alfian mundur dan cuti di luar tanggung negara saja,” tutupnya. (YUB)