EXPRESI.co, BONTANG – Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam peringatan Hari Bangga Buatan Indonesia, mengajak masyarakat belanja Bipang Ambawang. Videonya viral lantaran Bipang merujuk pada singkatan babi panggang, kuliner khas Kalimantan Barat.
Pada video singkat yang diunggah di media sosial pada 5 Mei lalu, Jokowi mengajak masyarakat membeli Bipang Ambawang secara online di tengah larangan mudik.
Di luar viralnya video itu yang membuat Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meminta maaf selaku penyelenggara acara, ada berkah terselip bagi pedagang Bipang Ambawang.
Diky Junaedi, salah satu pemilik restoran Babi Panggang Ambawang di Kubu Raya, Kalimantan Barat, mengaku kecipratan berkah. Ia mengaku kebanjiran pesanan dari toko daring miliknya pada Sabtu (8/5).
Penjualan Bipang Diky bahkan meroket dua kali lipat dibanding hari-hari normal sejak Jokowi mempromosikan kuliner khas Kalbar tersebut.
Blessing in disguise (berkah terselubung), menurutnya, karena kuliner khas kampung halamannya kini menjadi sorotan masyarakat dan dikenal secara nasional. Tak lagi jago kandang, ia menyebut mulai menerima pesanan dari Jakarta dan kota besar lainnya.
“Sebagai salah satu orang yang bergerak di kuliner lokal, saya senang dan bangga dengan perhatian pemerintah. Kenaikan order ada, kalau dari online itu dua hari ini ada dua kali lipat dari normal,” jelasnya. Minggu (9/5).
Tidak hanya kedapatan enaknya saja, Diky juga sejak kemarin harus meladeni masyarakat yang menghubungi restoran karena iseng. Belum lagi, komentar-komentar nyinyir dari para netizen.
Apapun itu, ia tak mau ambil pusing, Diky ingin melihat ke sisi positifnya, yaitu semakin banyak kuliner daerah yang mulai dikenal secara nasional.
Diketahui, ajakan Presiden Jokowi agar membeli kuliner lebaran menjadi momok yang dibicarakan banyak netizen. Sebab, di antara jajan lebaran yang Jokowi sebutkan terdapat Bipang Ambawang khas Kalimantan Barat.
Menurut Jokowi, karena pemerintah melarang mudik, jajanan khas yang biasanya menjadi oleh-oleh saat Lebaran bisa dibeli secara daring.
“Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Palembang, bipang Ambawang Kalimantan dan lain-lain tinggal pesan dan makanan kesukaan akan sampai di rumah,” kata Jokowi.
Buntut dari kontroversial, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meminta maaf karena dianggap janggal mempromosikan makanan non-halal pada perayaan Idulfitri.
Lutfi meminta masyarakat untuk melihat pernyataan Jokowi secara lebih luas. Lutfi menyebut pernyataan Kepala Negara ditujukan untuk seluruh masyarakat yang beragam suku, budaya, serta agama.
“Berkaitan dengan pernyataan tentang Bipang Ambawang, yang pertama kita harus melihat dalam konteks keseluruhan pernyataan Bapak Presiden ada dalam video yang mengajak masyarakat Indonesia untuk mencintai dan membeli produk lokal,” terang. (*)
Sumber: CNN Indonesia
Editor: Bagoez Ankara
Tinggalkan Balasan