EXPRESI.co, BONTANG — Dikenal sebagai “Kota Industri“, Bontang dianggap memiliki daya tariknya sendiri guna mengundang investor masuk. Selain banyaknya mega korporasi bermarkas di Bontang, kondisi geografis kota ini juga menjadi nilai tawar tersendiri.
Dalam ekspos laporan pendahuluan pra-fs penyusunan pelabuhan kawasan industri, Bontang disebut memiliki potensi cukup besar dalam pengembangan industri hijau dan teknogi lingkungan. Ini lantaran keberadaan sumber daya alam sekitar Bontang dinilai cukup melimpah. Potensi pengembangan sektor pariwisata ekologi berbasis keindahan alam pun dinilai cukup menggiurkan.
Paparan ini disampaikan Ketua Unit Layanan Strategis Pembangunan Sumber Daya Berkelanjutan (ULS-PSDB) Universitas Mulawarman, Rachmad Budi kala rapat gabungan lintas OPD beberapa waktu lalu. adapyn ULS-PSDB Unmul adalah mitra DPM-PTSP Bontang dalam menyusun peta potensi investasi dan laporan pra-fs penyusunan pelabuhan kawasan industri.
Dalam kesempatan itu, Budi menjelaskan secara spesifik ada 3 peluang di Bontang. Pertama, potensi mengembangkan industri hijau dan ramah lingkungan. Seperti energi terbarukan dan teknologi lingkungan dengan memanfaatkan peluang yang ada.
Kedua, peluang untuk mengembangkan sektor pariwisata berbasis ekologi. Ini tak mengherankan sebab sekitar 70 persen wilayah Bontang masuk kawasan perairan.
Ketiga, potensi untuk meningkatkan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan industri, termasuk investasi jaringan transportasi dan fasilitas publik lainnya.
Di balik peluang itu, ada pula ancaman dihadapi Bontang. Pertama, ancaman terhadap ekonomi lokal dan fluktuasi harga komoditas lokal.
Kedua, perubahan regulasi atau kebijakan pemerintah yang tidak stabil dapat mempengaruhi kepastian investasi dan operasional industri.
Ketiga, persaingan yang makin ketat dengan pasar global dapat mempengaruhi daya saing produk-produk lokal, terutama jika tidak ada upaya meningkatkan kualitas dan efisiensi. (Adv)
Tinggalkan Balasan