EXPRESI.co, BONTANG – Di tengah gempuran budaya global dan dominasi digital, semangat menjaga warisan cerita rakyat tetap hidup dalam diri M. Iqbal Nurfadhillah, siswa kelas 5C SDN 001 Bontang Selatan. Dengan suara lantang dan penuh penjiwaan, Iqbal membawakan kisah “Legenda Ikan Pesut Mahakam” tak sekadar sebagai dongeng, tapi juga sebagai pesan cinta lingkungan dan pelestarian budaya Kalimantan Timur.

Anak dari pasangan Irham dan Dominica Yulian ini mulai jatuh cinta pada dunia bertutur sejak duduk di bangku kelas 4. Di bawah bimbingan guru sekaligus pelatihnya, Juraida Simamora, S.Pd, Iqbal berkembang menjadi pendongeng muda yang mampu menghidupkan karakter, membangun suasana, dan menyentuh hati pendengarnya.

Hasilnya tak main-main. Pada Lomba Bertutur Perpusda 2024, Iqbal meraih Juara Harapan 1, dan pada Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2025 tingkat SD, ia berhasil menyabet Juara 3. Prestasi ini tidak hanya mengangkat nama sekolah, tetapi juga memperkuat pesan bahwa dongeng lokal masih memiliki tempat di hati generasi muda.

Kepala SDN 001 Bontang Selatan, Novita Susyati, menyampaikan apresiasi atas dedikasi Iqbal. “Keberhasilan ini bukan semata soal podium juara. Ini adalah bukti bahwa seni mendongeng masih relevan sebagai sarana edukasi, pembentukan karakter, dan pelestarian budaya,” ujarnya bangga.

Iqbal membuktikan bahwa anak-anak masa kini tak harus meninggalkan akar budaya untuk bisa bersinar. Dengan cerita rakyat sebagai medium, ia tak hanya tampil sebagai siswa berprestasi, tetapi juga sebagai duta kecil budaya lokal, yang membawa pesan penting: mencintai negeri bisa dimulai dari mendengarkan dan menceritakan kisahnya. (*/Fn)