EXPRESI.co, BONTANG – Ratusan anggota Hamasmenggelar pawai militer di Kota Gaza pada Sabtu (22/5) waktu setempat. Pawai militer itu juga jadi kesempatan untuk munculnya pemimpin tertinggi Hamas, Yehiyeh Sinwar muncul di depan publik pasca-pertempuran dengan Israel.
Pada pawai militer, pemimpin dan ratusan anggota Hamas menggunakan pakaian kamuflase militer. Mereka memberikan penghormatan terakhir kepada Bassem Issa.
Menurut Associated Press, Minggu (23/5), Bassem Issa merupakan seorang komandan senior yang tewas dalam pertempuran selama 11 hari antara Israel dan Hamas.
Selama 11 hari menyerang Gaza, Israel mengebom rumah Sinwar dan tokoh-tokoh senior Hamas lainnya.
Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz menegaskan Israel telah memberikan kekuatan penuh untuk menghukum Hamas.
Setelah gencatan senjata, setidaknya ada 130 truk bantuan kemanusiaan dari berbagai lembaga bantuan, termasuk yang terafiliasi dengan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) berdatangan.
Mereka membawa barang-barang kebutuhan medis, pangan, dan bahan bakar ke Gaza setelah Israel membuka pos perlintasan Kerem Shalom.
“Lebih dari 100 ribu orang terpaksa mengungsi dari rumah-rumah mereka di Gaza yang dikuasai kelompok Hamas dan hampir 800 ribu orang kini tidak memiliki akses ke air bersih,” ungkap UNICEF.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Palestina menyebut ada 769 unit perumahan dan komersial tidak dapat dihuni, lalu 1.042 unit di 258 bangunan hancur, dan lebih dari 14.500 unit mengalami kerusakan ringan.
Salah satu area komersial tersibuk di Kota Gaza, yaitu Jalan Omar Al-Mukhtar tak luput dari serangan Israel. Area tersebut kini dipenuhi puing-puing, mobil-mobil yang hancur, dan barang-barang dagangan yang berserakan.
“Kami benar-benar tidak menyangka kerusakan sebesar ini,” ujar salah seorang pedagang pakaian bayi, Ashour Subeih. (*)
Sumber: CNN Indonesia
Editor: Bagoez Ankara
“Kami pikir serangan itu berada jauh dari kami. Tetapi seperti yang Anda lihat, tidak ada area toko yang utuh,” pungkasnya.