EXPRESI.co, BONTANG – Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.346 per dolar AS pada Senin (24/5) pagi. Posisi ini menguat 9 poin atau 0,06 persen dari Rp14.355 per dolar AS pada Jumat (21/5).
Mayoritas mata uang Asia berada di zona merah. Won Korea Selatan melemah 0,13 persen, yuan China minus 0,06 persen, ringgit Malaysia minus 0,02 persen, dan baht Thailand minus 0,01 persen.
Sementara dolar Hong Kong stagnan. Sedangkan dolar Singapura menguat 0,05 persen, yen Jepang 0,04 persen, dan peso Filipina 0,01 persen.
Begitu juga dengan mata uang utama negara maju. Hanya franc Swiss yang menguat 0,02 persen dan euro Eropa 0,01 persen.
Sisanya berada di zona merah. Dolar Australia melemah 0,11 persen, poundsterling Inggris minus 0,06 persen, rubel Rusia minus 0,04 persen, dan dolar Kanada minus 0,02 persen.
Kendati menguat pada pembukaan perdagangan, Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpotensi melemah pada hari ini karena ekspektasi pasar terhadap inflasi Amerika Serikat masih tinggi.
Ekspektasi itu bisa mengubah kebijakan moneter bank sentral AS, The Federal Reserve menjadi lebih ketat.
“Pengetatan moneter di AS bisa mendorong penguatan dolar AS,” kata Ariston, Senin (24/5).
Selain itu, ada sentimen peningkatan jumlah kasus covid-19 di dunia yang turut berpotensi melemahkan rupiah. Proyeksinya, rupiah bergerak di kisaran Rp14.300 sampai Rp14.400 per dolar AS pada hari ini. (*)
Editor: Bagoez Ankara