EXPRESI.co, SAMARINDA – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kembali bersiap menjadi tuan rumah ajang budaya internasional bertajuk East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025. Festival seni dan budaya berskala global ini akan digelar pada 24–29 Juli 2025 dan diyakini akan membawa dampak ekonomi serta promosi budaya yang signifikan bagi Bumi Etam.

Rangkaian Meriah di Beberapa Titik Kota

EBIFF akan digelar di sejumlah lokasi strategis di Kota Samarinda. Kirab budaya dan pertunjukan utama berlangsung di halaman Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada. Sementara pembukaan dan penutupan digelar megah di Stadion Gelora Kadrie Oening. Temindung Creative Hub akan menjadi pusat pameran, pentas seni, serta perlombaan. Di tempat yang sama, pelaku UMKM juga diberi ruang tampil memamerkan produk unggulan.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ririn Sari Dewi, total 100 UMKM akan berpartisipasi. 60 UMKM di Taman Budaya Jalan Kemakmuran dan 40 lainnya di Temindung. Potensi perputaran uang diperkirakan mencapai Rp12 miliar selama lima hari penyelenggaraan.

Agenda Budaya dan Kunjungan Edukasi

Tak sekadar pamer budaya, EBIFF 2025 juga menyisipkan agenda edukatif berupa kunjungan ke sekolah-sekolah seperti SMK 5, SMA 10, dan SMA 1 Samarinda. Kegiatan ini menjadi momen bertemunya pelajar lokal dengan delegasi internasional untuk memperluas wawasan budaya.

Malam ramah tamah dijadwalkan pada 24 Juli di Pendopo Odah Etam, diikuti Kirab Budaya Internasional esok harinya. Pentas seni internasional digelar 26 Juli, kunjungan ke sekolah pada 28 Juli, dan ditutup dengan wisata budaya ke Ibu Kota Nusantara (IKN) serta Pantai Watu, Balikpapan, pada 29 Juli 2025.

Peserta Mancanegara dan Nusantara

Sejumlah negara telah memastikan kehadiran dalam EBIFF 2025, termasuk India, Korea Selatan, Rumania, Rusia, dan Polandia. Dari dalam negeri, provinsi seperti Bengkulu, Jawa Timur, Kalimantan Utara, NTT, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara juga akan meramaikan pentas budaya ini.

Target penonton saat malam pembukaan di Stadion Gelora Kadrie Oening diperkirakan mencapai 3.000 hingga 5.000 orang. Total pengunjung selama rangkaian acara diproyeksi menembus angka 10.200 orang, terdiri dari pelajar, pelaku ekonomi kreatif, dan masyarakat umum.

Promosi Budaya dan Ekonomi Harus Sejalan

Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud (Harum) menyambut antusias penyelenggaraan EBIFF. Ia meminta seluruh jajaran panitia menyiapkan acara dengan matang, terutama dalam pelayanan transportasi dan konsumsi tamu internasional. “Kalau dalam istilah dagang, ini harus jadi repeat order. Setelah datang sekali, mereka ingin kembali dan membawa teman-temannya,” ujarnya, Rabu (18/6/2025).

Gubernur juga mendorong agar ekspos kegiatan tak hanya menyasar tingkat lokal dan nasional, tapi menjangkau panggung internasional. Ia menekankan pentingnya menjadikan festival ini sebagai etalase kekayaan budaya Kaltim dan Indonesia di mata dunia.

Dengan prospek ekonomi menjanjikan dan efek promosi budaya lintas negara, EBIFF 2025 diprediksi menjadi salah satu gelaran paling berpengaruh tahun ini di Kalimantan Timur. (*)