EXPRESI.co, BONTANG – Wali Kota Bontang Basri Rase menanggapi isu terkait pendaftaran jalur independen dirinya dengan pengumpulan kartu tanda penduduk (KTP) perihal pembagian jaringan gas bumi untuk rumah tangga (Jargas).

Menurutnya, pendaftaran dirinya sebagai bakal Calon Wali Kota Bontang melalui jalur independen merupakan murni dukungan dari masyarakat tanpa ada bayaran apapun.

“Kalau independen ini bukan hanya KTP, tapi ada juga surat pernyataan dari masyarakat. Jadi bedalah dengan Jargas. Jargas itu berdasarkan kartu keluarga (KK) warga,” katanya usai mengikuti rapat paripurna ke-3 penyampaian rekomendasi DPRD terhadap LKPJ wali kota Bontang, Selasa, (14/5/2024).

Basri Rase bilang, pembagian Jargas bukan berdasarkan KTP tapi KK. Sehingga, isu yang beredar disebut tidak benar. Sebab kata dia, pengumpulan KTP untuk syarat dukungan harus melampirkan surat pernyataan dukungan yang bermaterai.

“Jadi bedalah, Jargas berdasarkan KK dan anggaran kata direktur Bontang Migas Energi (BME) berkisaran 6 sampai 7 juta, jika terkumpul semua nanti dihitung berapa kemampuannya,” bebernya.

Diketahui sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina angkat bicara terkait pengumpulan KTP dan KK untuk pemasangan Jargas. Dia menduga pengumpulan KK dan KTP warga untuk pemasangan Jargas berkaitan dengan kepentingan politik.

Dia mengatakan pengumpulan KTP seharusnya memiliki jadwal yang pasti untuk pemasangannya.

“Buat apa sekarang dikumpulkan KTP dan KK. Jangan-jangan untuk politik, jangan beri harapan palsu ke masyarakat,” tegasnya. (YUB)