EXPRESI.co, BONTANG — Kepala Dinas (Kadis) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Muhammad Aspiannur melalui Kepala Bidang (Kabid) Perizinan Fetbri, mengatakan bakal menggelar rapat dengan pihak PU dan Ikatakan Arsitek Indonesia (IAI) Kota Bontang.

Hal itu menindaklanjuti aturan tentang penyedia jasa arsitek yang tertuang dalam UU Cipta Kerja terkait dengan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) yang menuntut kompleksitas tahapan.

Fetbri menyebut saat ini untuk menjadi arsitek bersertifikasi tidaklah mudah. Bahkan dia menyebut hanya sedikit dari ratusan arsitek di Kota Bontang yang bersertifikat.

“Salah satunya jasa arsitek. Tidak sembarang arsitek. Tapi yang sudah punya sertifikasi.
Di Bontang ada ratusan arsitek, tapi yang saya tau hanya ada sedikit arsitek yang bersertifikat. Itu masalah besar. Untuk menambah itu pernah digelar rapat PU, PTSP Provinsi dan IAI Cabang Kaltim. Di situ saya bertanya, bisa nggak sih harga kalian itu diturunin. Karena saya dapat info kok ada sekian puluh jasanya tu,” ucapnya, Senin (8/7/2024).

“Saya bertanya di acara itu, kami di Bontang cuma punya sedikit (yang bersertifikat), sementara pemohon ratusan. Saya tau keahlian itu terserah kan, tapi bisa nggak sih membantu. Mereka kan terserah jual jasanya berapa. Cocok yaa deal, nggak cocok maka cari yang lain. Nahh bisa nggak sih ini arsitek bikin range (tingkatan). Jangan terlalu mahal lah, karena kalau terlalu mahal, yaa banyak yang malas ngurus izin,” tambahnya.

Untuk mengurus sertifikat arsitek, kata dia, memang sangat rumit. “Jadi memang untuk mendapatkan sertifikasi arsitek ini sangat susah. Seorang mahasiswa yang lulus arsitek harus daftar di IAI. Magang di sana setelah 2 tahun.”

“Kemudian dites teori, praktek dan segala macam, jika lulus maka dia dapat sertifikat IAI. Setelah itu, dia daftar di PTSP provinsi untuk dapat lisensi. Jadi betapa sulitnya mendapatkan satu lembar itu,” ucapnya.

Karena itu Fetbri mengatakan pihaknya bakal mengundang pihak PU dan IAI Kota Bontang menggelar rapat terkait dengan masalah jni. “Jadi itu salah satu masalah kita. Nahh kita ada rencana mengundang PU sama teman-teman arsitek Bontang.

“Kita mau arahkan jangan terlalu mahal lah jasanya. Apalagi kalau rumah tinggal. Kami baru rencanakan ini. Mestinya ini teman-teman PU. Tapi karena sibuk, yaa kita aja yang gelar. Rencananya bulan ini atau awal bulan depan,” tukasnya. (Adv)