EXPRESI.co, BONTANG — Kepala DPM-PTSP Kota Bontang Muhammad Aspiannur melalui Analis Kebijakan Ahli Muda di Bidang Penanaman Modal, Lamri mengungkapkan beberapa tahun terakhir investasi di bidang pariwisata terbilang mandeg.
Meski ada banyak investor, Lamri mengatakan masih membutuhkan status lahan. Karena bagaimanapun lahan harus jelas.
“Itu kan langsung ke Dispopar. Kalau lewat kita, selama saya dua tahun di sini belum ada. Banyak investor cuma kendalanya masalah status lahan. Itu biasanya. Kita kan ndak mencampuri itu. Itu urusan mereka dengan masyarakat,” ucap Lamri, Kamis (25/7/2024).
Lebih lanjut dia menyampaikan memang masih kendala dalam hal promosi. Padahal daerah lain gercep melakukan promosi di berbagai daerah. Itu karena didukung oleh pendanaan yang cukup.
“Yang biasanya kita bawa ke expo yaa promosi yaaa potensi-potensi yang kita petakan. Tapi kendalanya memang kita kurang promosi. Kalau kota-kota lain itu promosinya besar-besaran, sudah kemana-mana. Tapi kalau kita kan cuma sekitar sini aja. Memamg harus ada pendanaan besar juga soal ini,” ucapnya.
Meski begitu Lamri menyebut investasi di Kota Bontang saat ini berkembang pesat. Untuk tahun 2022 jumlahnya Rp 5.498.938.256.441. Untuk 2023 terjadi kenaikan, yaitu 8.900.110.180.203. “Tapi investasi Bontang itu bagus kok. Sangat bagus dalam banyak hal,” jelasnya.
Ditanyai terkait potensi yang paling besar di Kota Bontang, Lamri menyebut adalah perusahaan Pupuk Kalimantan Timur (PKT) yang kini sudah ingin bangun pabrik soda ash.
“Yang paling besar kan PKT ya. Apalagi mau ada dibuat lagi soda ash. Dan itu turunannya banyak. Itu sangat besar nanti,” ucapnya.
Lebih lanjut Lamri mengatakan pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Dinas Pemuda Olahrga dan Pariwisata (Dispopar) Kota Bontang. Katanya mereka sudah punya kajian investasi.
“Tapi kita sudah komunikasi dengan Dispopar. Mereka punya kajian pulau Gusung, Malahing dan sebagainya. Kita tetap sampaikan potensi ini ketika kita pameran. Tapi kajiannya tidak. Kita hanya sampaikan ini loh gambaran umum potensi pariwisata di Kota Bontang,” jelasnya. (Adv)
Tinggalkan Balasan