EXPRESI.co, BONTANG — Sudah sejak lama perizinan berbasis siber (Online) diterapkan di Bontang. Baik melalui Online Single Submission (OSS) dan kelak ditambah Perizinan Digital (PD). Perizinan daring diterapkan demi mendorong transparansi, efisiensi, dan kemudahan bagi publik.
Kendati perizinan daring dimaksudkan demi kebaikan publik, praktiknya belum semua pelaku usaha memahami ini, termasuk mereka yang di Bontang. Hal ini terungkap kala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Bontang, menggelar sosialisasi perizinan berusaha berbasis risiko, Kamis (27/6/2024) pagi.
Kadis DPM-PTSP Bontang, Muhammad Aspiannur, melalui Koordinator Perizinan, Febtri Manik mengatakan, kendala dihadapi pelaku usaha umumnya ialah mereka kerap lupa password dan alamat surel yang sudah didaftarkan ke OSS. Atau malah lupa semuanya, alamat surel, password, dan akun OSS. Selain itu, ada pula pelaku usaha bingung mendaftar ke OSS lantaran kurang memahami perkara digitalisasi data dan informasi.
“Mereka banyak lupa, entah password, email, atau username. Kami juga tidak bisa asal masuk karena di dalam kan data pribadi mereka, privacy perusahaan, lah,” sebut Febtri Manik ketika ditemui usai sosialisasi.
Untuk mengatasi persoalan lupa password, alamat surel, atau lupa akun OSS, pihaknya meminta agar pelaku usaha mengambil tangkapan layar (screenshot) informasi mereka ketika login. Ketika kelak lupa, mereka tinggal melihat tangkapak layar itu.
Namun bila sudah kadung lupa, pihaknya meminta pelaku usaha melaporkan diri ke DPM-PTSP Bontang. Febtri bilang, pihaknya akan berusaha memulihkan akun OSS pelaku usaha seluruh Bontang setidaknya hingga 2025, bila mereka melaporkan diri ke DPM-PTSP. “Kalau tidak melapor, kan, kami tidak tahu. Jadi laporkan kalau ada kendala,” sebutnya.
Sementara bagi pelaku usaha yang kurang paham perkara digitalisasi data dan informasi di OSS, DPM-PTSP langsung mempraktikkannya di hadapan peserta sosialisasi.
Febtri Manik mengatakan, pihaknya cukup rutin melakukan sosialisasi tentang NIB atau pendaftaran melalui OSS ini. Sosialisasi bisa dilakukan secara langsung, seperti yang kali ini mereka lakukan; kemudian melalui media massa, baik media siber, majalah atau radio. Atau melalui akun media sosial DPM-PTSP Bontang.
“Sebenarnya sosialisasi itu cukup sering. Platform yang dimanfaatkan pun beragam,” tandasnya. (Adv)
Tinggalkan Balasan