EXPRESI.co, TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau bersama OPD dan organisasi non pemerintahan, melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dalam menjamin keberlanjutan pembangunan sektor wisata di Bumi Batiwakkal.
Penandatanganan itu, dilangsungkan di Ballroom Tokyo, Hotel Bumi Segah. Dihadiri langsung oleh Sekda Berau Muhammad Said. Ditemani unsur forkopimda dan organisasi wisata nasional.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau Ilyas Natsir, melalui Kabid Pengembangan Wisata Samsiah Nawir mengatakan, kolaborasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD) hingga organisasi pariwisata, menjadi kekuatan kota wisata yang mengalami perkembangan pesat dewasa ini di Indonesia. Bahkan praktek itu menjadi jurus ampuh dalam meningkatkan pendapatan daerah dari sektor wisata.
“Proses ini merupakan momentum yang sangat ditunggu sejak dua tahun lalu. Sitem Kolaborasi begini yang dijalankan pada sistem birokrasi di kota wisata di Pulau Jawa,” katanya.
Piagam kesepakatan itu ditandatangani hampir 70 peserta baik dari Forkopimda, OPD maupun stakeholder Pariwisata.
Samsiah menjelaskan, contoh komitmen bersama pembangunan wisata itu telah berjalan saat ini. Seperti, revitalisasi Kamar Bola alias Ballroom di Teluk Bayur. Dimana, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau melakukan proyek tersebut atas pengajuan Disbudpar Berau.
Kemudian, Disbudpar Berau juga menggandeng seluruh organisasi wisata untuk melakukan peningkatan kesadaran masyarakat di teluk Bayur akan pentingnya objek wisata di Teluk Bayur. Termasuk pihak perusahaan yang operasi di Berau.
“Dengan kolaborasi ini kita akan mulai kerja keroyokan untuk mengembangkan even-even. Baik skala kecil maupun skala besar,” katanya.
Dia menyampaikan, dengan kolaborasi ini, Berau akan mendapatkan jati diri pendapatan daerah dari sektor wisata. Sebab, Berau masih menyisakan ratusan destinasi wisata yang masih akan dikembangkan.
Tentunya dengan gerak kolaborasi berkelanjutan dan berkembang sesuai harapan, dengan mengesampingkan ego setiap stakeholder untuk menyadari pentingnya pariwisata di Berau.
Dia menyebut, kunci kebrhasilan pariwisata adalah kolaborasi. “Sinergitas dan komitmen bersama Pemerintah, Swasta, Komunitas, akademisi dan Media adalah kunci keberhasilan pariwisata,” ujar dia.
Sekedar diketahui, Berau bakal mengelola anggaran dari DBHDR senilai Rp 220 miliar pada 2024 mendatang. Anggaran itu akan digunakan untuk pengembangan destinasi wisata termasuk infrastruktur jalan menuju pesisir Berau. (ADV)

Tinggalkan Balasan