EXPRESI.co, BONTANG – Warga di tiga pulau di tepian laut Bontang kini bisa bernapas lega setelah Pemerintah Kota Bontang menyelesaikan pembangunan jaringan air bersih. Pulau Melahing, Pulau Selangan, dan Pulau Tihi-tihi, yang selama ini bergantung pada air hujan dan air mahal, kini menikmati akses air bersih yang terjangkau berkat upaya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bontang.
Selama bertahun-tahun, penduduk di ketiga pulau ini harus mengeluarkan hingga Rp 400.000 per bulan untuk air bersih, membebani ekonomi rumah tangga mereka. Namun, harapan untuk air bersih yang murah dan mudah diakses kini menjadi kenyataan.
Kepala Dinas PUPRK Kota Bontang, Much Cholis Edy Prabowo, menyatakan bahwa proyek ini merupakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, yang menekankan kewajiban pemerintah daerah untuk menyediakan air minum. “Tantangan terbesar di Bontang adalah keterbatasan sumber air baku permukaan dan penurunan kualitas sumur dalam, yang membuat distribusi air bersih menjadi tugas yang mendesak,” ujarnya.
Pembangunan di Pulau Melahing dimulai pada 1 Agustus 2022, melibatkan pemasangan jaringan pipa bawah laut HDPE sepanjang 4.172 meter, dengan anggaran Rp 2.917.426.100. Dalam 147 hari, proyek ini selesai dengan 57 sambungan rumah (SR) terpasang, membawa harapan baru bagi warga.
Sementara itu, proyek di Pulau Selangan dan Pulau Tihi-tihi dimulai pada 16 Mei 2023 dan rampung pada 12 Oktober 2023. Dengan biaya Rp 6.034.659.300, jaringan pipa bawah laut sepanjang 5.108 meter kini menghubungkan 34 rumah di Pulau Selangan dan 82 rumah di Pulau Tihi-tihi.
Proyek ini tidak hanya tentang penyediaan air, tetapi juga tentang peningkatan kualitas hidup. Akses air bersih yang lebih mudah dan murah diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dan mendukung kegiatan ekonomi yang lebih stabil. “Proyek ini menjadi bukti komitmen pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur di daerah terpencil,” kata Edy Prabowo.
Walikota Bontang Basri Rase meresmikan proyek ini dan menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan infrastruktur dasar di seluruh wilayah kota, termasuk di pulau-pulau terpencil. Dokumentasi proyek menunjukkan transparansi dan partisipasi masyarakat dalam setiap tahap pembangunan.
Pembangunan jaringan distribusi air bersih di Pulau Melahing, Pulau Selangan, dan Pulau Tihi-tihi merupakan langkah penting dalam memenuhi hak dasar masyarakat terhadap air bersih. Keberhasilan proyek ini menjadi contoh nyata bagaimana kerja sama antara pemerintah daerah dan masyarakat dapat mengatasi tantangan infrastruktur dan meningkatkan kualitas hidup.
“Dengan air bersih yang kini mengalir di rumah-rumah mereka, penduduk di tiga pulau ini bisa berharap dan membuka peluang baru,” tambahnya. (Fn)
Tinggalkan Balasan