BONTANG — Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Center Bontang masih terlihat sepi pembeli. Tempat yang terletak di jalan Parikesit ini belum mampu menarik minat pengunjung untuk berbelanja.
Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang tersebut menimbulkan sejumlah pertanyaan mengenai rencananya dalam memberdayakan dan mengembangkan UMKM lokal.
Kepala bidang koperasi dan usaha mikro, Amiruddin mengungkapkan tidak banyak pengunjung dari warga lokal yang membeli produk di UMKM Center.
“Kalo ada lima (pembeli) itu sudah bagus dalam seminggu,” ujarnya saat ditemui Expresi di UMKM Center, Senin, 20 Oktober 2025.
Diketahui, target pasar UMKM Center hanya diperuntukkan kepada pembeli dari luar kota dan pembeli lokal yang hendak membawa oleh-oleh ke luar kota.
Terbatasnya target pasar membuat UMKM Center jarang didatangi pengunjung. Amiruddin mengaku kunjungan pembeli biasanya datang saat liburan akhir pekan: Sabtu dan Minggu.
Sepinya pengunjung mengakibatkan produk UMKM yang berjejer di sepanjang rak penjualan tidak laku-laku. Hal ini berimbas pada perputaran ekonomi pelaku UMKM menjadi lambat.
“Untuk pengusaha UMKM kita yang modalnya masih pas-pasan mungkin masih berpikir menitipkannya di sini, karena perputarannya lambat,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, perputaran produk yang tak kunjung laku seringkali membuat sebagian produk UMKM kadaluwarsa.
Amiruddin mengaku sering menghubungi pelaku usaha agar menukar produk lama yang kadaluwarsa dengan produk yang baru.
Hal itu menjadi alasan mengapa pelaku usaha hanya menitipkan barangnya dalam jumlah yang kecil. “Kalau mereka nitipnya banyak, kemungkinan tingkat kadalwarsa juga tinggi,” ujarnya.
Kemudian dia menuturkan untuk kebutuhan sehari-hari biasanya warga lokal menggemari produk UMKM berupa Pempek dan Amplang.
Amiruddin mengungkapkan dua produk itu menjadi produk unggulan terlaris yang juga diminati pengunjung luar kota
DPRD Bontang Soroti Sepinya UMKM Center
Diberitakan sebelumnya, persoalan pengunjung yang sepi telah lama disoroti sejumlah anggota DPRD Kotak Bontang sejak awal berdirinya pada 24 Agustus 2024.
Anggota DPRD Bontang dari fraksi Gerindra, Heri Keswanto menyayangkan pusat sentral oleh-oleh Bontang berada di lokasi yang tidak strategis. Dia menilai lokasi UMKM Center itu sulit dijangkau sehingga membuat sepi pengunjung.
“Posisinya di tengah kota, namun sangat sulit dilihat dari jalan utama. Oleh karena itu, kita perlu kajian ulang untuk meningkatkan visibilitasnya,” ungkap Heri dalam keterangannya, Rabu (11/9/2024).
Selain itu, saat menjadi Wakil Rakyat Bontang, Agus Haris selaku Wakil Wali Kota Bontang saat ini menyampaikan ihwal konsep UMKM Center dinilainya tidak menarik dan tidak memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat.
“UMKM Center itu harus bisa lebih berinovasi. Kalau tidak ada event, pasti sepi sekali. Coba diubah konsepnya,” Imbuh Agus dalam keterangannya pada Kamis (12/9/2024) silam. (Labib)

Tinggalkan Balasan