EXPRESI.co, SAMARINDA – Di balik wajah Kota Samarinda yang terus dipercantik lewat proyek pembangunan, tersembunyi ancaman lain yang tak kalah serius, meningkatnya kasus penyakit menular seperti Tuberkulosis (TBC) dan HIV/AIDS Ancaman itu datang tanpa suara, tapi dampaknya menghantam keras. Melihat kondisi tersebut, DPRD Samarinda tak tinggal diam.

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Muhammad Novan Syahronnie Pasie, mengungkapkan bahwa langkah konkret telah diambil. Salah satunya adalah dengan membentuk Panitia Khusus (Pansus) baru yang akan secara fokus menangani dua penyakit menular tersebut, sekaligus memperkuat kerja Pansus IV sebelumnya yang telah berjalan selama enam bulan terakhir.

“Kami sudah memaparkan hasil kerja Pansus IV selama setengah tahun terakhir. Dan dalam forum tersebut, kami mengusulkan pembentukan pansus baru yang lebih spesifik untuk menangani penyebaran TBC dan HIV/AIDS,” terang Novan.

Menurutnya, peningkatan kasus dua penyakit ini tak bisa dianggap enteng. Selain menimbulkan keresahan di masyarakat, tren penyebarannya juga mulai mengarah ke kelompok usia produktif. Hal ini menjadi alasan kuat bagi DPRD untuk mengambil sikap lebih progresif.

“Pansus ini nantinya akan bekerja lebih spesifik, tak hanya dalam aspek penanganan tapi juga pencegahan. Karena kalau kita hanya menunggu orang sakit baru bertindak, maka kita akan selalu tertinggal,” ujarnya.

Novan menekankan bahwa pengendalian penyakit menular bukan hanya soal kerja pemerintah atau DPRD, tetapi juga menuntut kesadaran masyarakat luas. Ia mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan dan mendorong perilaku hidup bersih sebagai upaya paling mendasar dalam memutus rantai penyebaran.

“Harapannya tentu agar keberadaan pansus ini bisa memberikan manfaat nyata. Kami ingin memastikan bahwa kota ini tidak hanya indah secara fisik, tapi juga sehat secara sosial dan medis,” tutupnya. (Ina/Adv)