EXPRESI.co, Bontang – Distributor minyak goreng, PT Setia Cipta Loka menuding PT Enegeri Unggul Persada (EUP) mencuri minyak goreng.
Hal itu diungkapkan Direktur PT Setia Cipta Loka Eko Yulianto. Eko mengatakan PT EUP yang merupakan produsen minyak goreng yang beroperasi di Kota Bontang, Kalimantan Timur mengurangi bobot dalam setiap pembelian minyak goreng.
Dia jelaskan, proses pencurian tersebut dilakukan PT EUP dengan mengakali timbangan. Setiap pembelian minyak goreng yang dilakukan distributor selalu berbeda dari hasil timbangan.
Proses itu berlangsung sejak awal PT Setia Cipta Loka bermitra dengan PT EUP, bulan Juli 2022. Dalam pembelian satu tangki dengan kapasitas 8 ton, Eko mengaku bisa meraup keuntungan 6-7 juta rupiah. Namun karena adanya kecurangan itu, dia harus menanggung kerugian hingga 200 jutta rupiah.
“Ya namanya pencurian. Jadi gini, seharusnya satu tangki saya untung 6-7 juta, faktanya, gara-gara timbangan kurang keuntungan saya hanya 4-5 juta rupiah,” jelas Eko usai mengikuti rapat dengar pendapat bersama Komisi 2 DPRD Kota Bontang, Senin (22/5/2023).
Sebelumnya, dia mencurigai sopir dan karyawan bagian gudang. Namun, setelah ganti sopir beberapa kali, selalu ada kekurangan setiap pembelian.
Belakangan, dia ketahui jika kekurangan dalam setiap pembelian berasal dari PT EUP sendiri. “Terbukanya saat terakhir tu kita beli kemarin (bulan Mei 2023) yang non DMO (domestic market obligation). Disitu ada menyebabkan toleransi 2-5 persen. Padahal sebelumnya itu ndak ada. Berarti kan dia menyadari kalo timbangannya bermasalah,” jelas Eko.
Meskipun mengalami penurunan keuntungan dalam setiap pembelian minyak goreng, Eko tidak pernah meminta konfirmasi ke PT EUP. Namun, dia mendorong kepada pemerintah untuk melakukan tera ulang terhadap jembatan timbang PT EUP. “Ini kami minta pemerintah untuk mentera ulang timbangannya,” ujarnya.
Hingga berita ini diterbitkan pihak PT EUP belum menanggapi hal tersebut. (FN)
Tinggalkan Balasan