EXPRESI.co, KUTAI TIMUR – Salah satu warga Desa Susuk Dalam, Kecamatan Sandaran, Ebed menyuarakan keluhan terkait kondisi daerah mereka yang masih jauh tertinggal dari segi pembangunan. Hingga kini, sejumlah fasilitas dasar seperti listrik, air bersih, maupun infrastruktur jalan belum dirasakan masyarakat setempat.
”Saya warga Susuk. Sampai saat ini di Kecamatan Sandaran Belum ada Listrik PLN dari Pemerintah yg masuk. Begitu juga soal Infrastuktur Akses Jalannya, masih belum ada pengerasan jalan seperti aspal, cor-coran dan Sejenisnya.
Air Bersih juga belum ada sama sekali,”ujarnya belum lama ini
Kondisi ini membuat warga harus bertahan dengan segala keterbatasan. Mereka pun berharap pemerintah daerah dapat memberikan perhatian lebih, agar pembangunan bisa segera merata hingga ke pelosok.
”Desa Sandaran masih termasuk salah satu daerah tertinggal di Kutai Timur. Kebetulan Susuk Luar juga menghadapi kondisi yang sama. Kami warga Susuk Berharap ada pembangunan di daerah kami,”tambah Ebed.
Menaggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kutai Timur, Jimmi menegaskan DPRD terus mendorong pemenuhan kebutuhan mendasar, terutama terkait air bersih.
“Kami sedang mendorong optimalisasi peran PDAM untuk menemukan formula pelayanan bagi masyarakat di wilayah terpencil. Namun, operasional PDAM saat ini masih terkendala ketersediaan listrik,” terangnya.
Sebagai alternatif, Jimmi menilai pemanfaatan energi terbarukan seperti solar cell untuk pompa air bisa menjadi pilihan yang lebih efisien dibanding penggunaan genset. Meski begitu, ia mengakui pembangunan infrastruktur pendukung energi alternatif masih membutuhkan biaya awal yang cukup besar.
“Ini yang sedang mereka upayakan untuk bisa dilakukan. Mudah-mudahan solar cell itu bisa menjadi alternatif,”pungkasnya. (Vy)

Tinggalkan Balasan