EXPRESI.co, KUTAI BARAT – Penutupan Pekan Daerah (PEDA) XI Petani Nelayan Kalimantan Timur di Taman Budaya Sendawar, Jumat (27/6/2025), menjadi momentum penting bagi Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji untuk mendorong transformasi sektor pertanian di Benua Etam.
Dalam pidato penutupannya, Wagub menyampaikan visi ambisius: menjadikan Kalimantan Timur berdaulat pangan pada 2026. Ia meminta agar lahan demonstrasi teknologi pertanian seluas 5 hektare yang digunakan selama PEDA tidak dibongkar, melainkan dikembangkan menjadi kawasan agro wisata edukatif berkelanjutan.
“Saya minta lahan ini tetap dipertahankan. Jadikan kawasan ini sebagai agro wisata yang mendidik dan memberdayakan masyarakat,” tegas Seno di hadapan ribuan peserta dari seluruh kabupaten/kota se-Kaltim.
Wagub juga menyoroti potensi Kabupaten Kutai Barat sebagai pusat pertanian strategis. Dengan total 113 ribu hektare lahan potensial pangan dan 3 ribu hektare lahan pertanian eksisting, ia menargetkan peningkatan menjadi 11 ribu hektare lahan aktif pada 2026.
“Kita targetkan 2026 Kaltim sudah bisa swasembada beras. Ini ambisi besar, tapi sangat mungkin dicapai jika semua daerah bergerak bersama,” katanya.
Ia juga mendorong agar infrastruktur, teknologi, dan sumber daya manusia disiapkan sejak sekarang untuk mendukung ketahanan pangan jangka panjang.
“Kutai Barat dan kabupaten lain harus jadi pilar utama. Kita harus jadi kekuatan solid demi Kaltim yang berdaulat pangan,” tegasnya.
Penutupan PEDA XI berlangsung meriah dengan tarian tradisional, penyerahan piagam penghargaan, serta penyerahan bendera petaka KTNA kepada Kabupaten Paser, tuan rumah PEDA berikutnya pada 2028. (*)

Tinggalkan Balasan