Trump Luncurkan Situs Baru Usai Akun Medsos Ditutup

EXPRESI.co, BONTANG – Presiden ke-45 Amerika Serikat, Donald Trump, meluncurkan situs 45office.com yang dikelola secara pribadi setelah seluruh akunnya di sejumlah media sosial ditutup karena dinilai menyebarkan kebencian dan perpecahan.

Situs dilaporkan dikelola Trump dan sang istri, Melania. Pada halaman muka situs itu terpajang sejumlah foto Trump dan Melania saat masih berada di Gedung Putih.

Foto lainnya yang berada di dalam situs itu adalah saat Trump berjumpa dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Di dalam situs itu juga tersedia biografi tentang Trump.

“Donald J. Trump meluncurkan gerakan politik paling luar biasa dalam sejarah, berhasil menumbangkan dinasti politik, mengalahkan Washington Establishment dan menjadi orang pertama di luar lingkar politik yang berhasil menjadi presiden Amerika Serikat,”

Di dalam situs itu juga mencantumkan kolom permintaan supaya Trump dan Melania atau salah satunya hadir ke dalam berbagai kegiatan masyarakat. Akan tetapi, karena alasan banyak permintaan, pengelola menyatakan membutuhkan waktu enam pekan untuk menyeleksi undangan itu.

Akan tetapi, di dalam situs itu tidak disinggung perihal dua kali sidang pemakzulan terhadap Trump. Namun, situs itu masih mencantumkan soal pernyataan Trump soal virus corona yang berasal dari China.

Selain itu, di dalam biografi tertulis Trump bertindak cepat melarang penerbangan dari China dan Eropa dalam masa pandemi sehingga membantu menyelamatkan banyak orang.

Padahal menurut data sebaran virus corona buatan Sekolah Kedokteran Universitas Johns Hopkins, hingga Selasa (30/3) jumlah korban meninggal akibat virus corona di AS mencapai 550.371 orang. Sementara jumlah keseluruhan kasus infeksi mencapai 30.3 juta orang.

Sejumlah media sosial, mulai dari Facebook hingga Snapchat, memutuskan menutup secara sepihak akun Trump sejak kejadian penyerbuan ke Gedung Kongres AS (Capitol Hill) di Washington D.C., pada 6 Januari lalu. Serangan itu dilakukan oleh para pendukung Trump yang mencoba menghentikan sidang penetapan hasil pemilihan umum dan presiden pada 2020 lalu yang dimenangkan oleh Joe Biden-Kamala Harris.

Sampai saat ini sebanyak 150 orang pelaku penyerangan diadili. Namun, aparat penegak hukum menyatakan jumlah terdakwa masih bisa bertambah karena belum semua tersangka ditangkap.

Trump juga dilaporkan bakal meluncurkan media sosial tersendiri guna menampung para pendukungnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest Articles