EXPRESI.co, BONTANG – Pemerintah Kota Bontang menyiapkan langkah taktis untuk menekan angka kemiskinan dan pengangguran melalui sinergi bersama pelaku usaha. Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, mengungkapkan pihaknya tengah mengumpulkan data riil warga miskin dan pengangguran sebagai pijakan utama program bertajuk “Zero Kemiskinan dan Pengangguran.”

Verifikasi dilakukan secara bertahap melalui jajaran kelurahan dan RT, dengan target rampung pada 31 Agustus 2025. “Begitu datanya lengkap, kita akan duduk bersama perusahaan untuk menyusun strategi intervensi. Basisnya harus data yang akurat,” kata Agus Haris kepada awak media, Senin (30/6/2025).

Langkah lebih progresif pun disiapkan. Pemerintah kota akan mengarahkan perusahaan-perusahaan di Bontang agar mengalokasikan anggaran Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk mendukung program pengentasan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja.

“Kita akan bahas secara kolektif bersama perusahaan. Harapannya, minimal 70 persen dana TJSL diarahkan khusus untuk mendukung dalam menekan angka kemiskinan dan pengangguran. Sisanya bisa digunakan untuk infrastruktur dan program tali asih lainnya,” terang Politisi Gerindra itu.

Langkah ini disebut sebagai upaya membangun ekosistem sosial yang kolaboratif antara pemerintah dan sektor swasta, terutama di tengah kondisi angka pencari kerja yang masih tinggi. Data dari Dinas Ketenagakerjaan Kota Bontang mencatat, saat ini terdapat 5.425 pencari kerja aktif di wilayah tersebut.

Pemetaan yang presisi serta peran aktif dunia usaha dinilai menjadi kunci menekan ketimpangan sosial secara berkelanjutan. “Kita tidak bisa kerja sendiri. Harus bersama-sama,” tegas Agus Haris. (*/Fn)