Terkait Permasalahan Universitas Trunajaya, Abdul Haris; Cari Solusi Lain Kalau Mentok, Jangan di Perlebar

Redaksi

EXPRESI.co, BONTANG – Komisi I DPRD Kota Bontang gelar rapat dengar pendapat terkait progres permasalahan Universitas Trunajaya yang berlangsung di ruang rapat sekretariat DPRD, Senin (1/11/2021).

Rapat tersebut dihadiri oleh anggota Komisi I DPRD, pihak Rektorat Universitas Trunajaya, perwakilan yayasan, perwakilan dosen, dan pengurus BEM Unijaya.

Abdul Haris anggota Komisi I DPRD berperan sebagai mediator diantara kedua belah pihak dan mendengarkan untuk sama-sama mencari solusi atau jalan keluar atas masalah yang terjadi.

Persoalan-persoalan yang menjadi masalah saat ini adalah tunggakan honor dosen, proses pembelajaran mahasiswa, serta kejadian viral oknum dosen saat membubarkan demonstrasi dari pihak Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Lilik Rukitasari selaku Tim Penyelesaian Hak Dosen (TPHD) mengatakan persoalan honor yang tertunggak adalah buruknya tata kelola dan pengembangan diri mahasiswa.

BACA JUGA:  Wagub Hadiahi 10 Gitar Finalis Bintang Radio Indonesia 2022

“Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) sudah memberikan surat peringatan terkait hal-hal apa yang harus dilakukan oleh yayasan, kami juga sudah membuat petisi terkait oknum dosen, prinsip dasarnya adalah penegakan etik itu lagi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Meliana sebagai pembina yayasan juga telah menjanjikan pelunasan honor dosen pada tanggal 30 september per bulan juni 2019 hingga september 2021, tetapi pembayaran honor dosen tersebut belum menyeluruh dan pihak yayasan meminta perpanjangan hingga 6 bulan kedepan.

“Kami masih terkendala, tapi untuk selama ini kami sudah progres dan sudah dibayar 26 dosen dan karena belum semua hanya sebagian, maka kami meminta diperpanjang untuk 6 bulan kedepan,” ucapnya.

BACA JUGA:  Proyeksi APBD Meningkat Hingga Rp1.5 Triliun

Dinilai poin-poin yang menjadi pembahasan melebar kemana-mana, Abdul Haris mengingatkan kembali agar tidak keluar dari poin pembahasan agar permasalahan utama dapat ditemukan solusinya.

“Untuk masalah oknum dosen itu kan sudah ada permintaan maaf dan tindakan nyata dari pihak yayasan tidak usah dilebarkan. Pihak yayasan juga semisal berkeberatan dengan tawaran pihak dosen cari solusi lain, kita tidak ada membela-bela disini,” tuturnya.

Dalam rapat dengar pendapat tersebut belum membuahkan hasil berupa solusi-solusi dari pihak yayasan kepada pihak kampus. Dan akan dilanjutkan kembali di pertemuan lanjutan, Minggu (7/11/2021) di auditorium Wali Kota Lama. (AR)

Editor : Bagoez Ankara

Print Friendly, PDF & Email

Also Read

[addtoany]

Tags

Ads - Before Footer