EXPRESI.co, BONTANG – Musim kemarau tak selalu identik dengan kekeringan. Di SMP Negeri 5 Bontang, musim ini justru membawa berkah untuk pembelajaran kreatif. Rerontokan daun kering yang memenuhi halaman sekolah dimanfaatkan menjadi media belajar langsung bagi siswa.
Kepala SMPN 5 Bontang, Muhiddin, mengatakan setiap pagi para siswa diajak ikut membersihkan lingkungan sekolah. Daun-daun yang dikumpulkan kemudian diolah menjadi kompos alami yang digunakan untuk menyuburkan tanaman di sekitar sekolah.
“Anak-anak jadi belajar langsung soal daur ulang dan pentingnya menjaga lingkungan,” ujar Muhiddin.
Tak berhenti di situ, sekolah juga mengembangkan program bank sampah yang rutin dijalankan setiap hari Jumat. Siswa membawa sampah anorganik dari rumah, seperti plastik dan kertas bekas, untuk ditimbang dan dicatat sebagai tabungan kelas.
Hasil penjualan sampah kemudian dimanfaatkan untuk keperluan kelas, mulai dari membeli alat tulis hingga tanaman hias. Bahkan, sebagian sampah plastik diubah menjadi kerajinan tangan, seperti pot bunga dan hiasan dinding yang mempercantik ruang kelas.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, Saparuddin, yang mengetahui program tersebut menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, langkah kecil seperti ini bisa berdampak besar dalam membentuk karakter siswa sejak dini.
“Kegiatan ini sangat baik untuk melatih anak peduli lingkungan. Hal kecil seperti memilah sampah bisa jadi kebiasaan positif jika terus dilakukan bersama,” ungkapnya.
Dengan pendekatan sederhana dan menyenangkan, SMPN 5 Bontang membuktikan bahwa pendidikan karakter dan cinta lingkungan bisa dimulai dari hal-hal yang dekat dengan keseharian siswa. (*/Fn)

Tinggalkan Balasan