EXPRESI.co, SAMARINDA – Sebagai langkah awal menuju Pekan Olahraga Tradisional Nasional (Potradnas) 2025, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur menggelar seleksi tingkat provinsi yang melibatkan delapan kabupaten/kota. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (09/07/2025) dan menjadi ajang penjaringan atlet-atlet terbaik di cabang olahraga tradisional.

Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, A.A Bagus Surya Saputra Sugiarta, mengatakan bahwa dari sepuluh daerah di Kaltim, hanya dua yang tidak ikut serta dalam kegiatan ini.

“Dari total 10 kabupaten/kota di Kaltim, hanya 8 yang mengirimkan perwakilannya. Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) dan Penajam Paser Utara (PPU) tidak mengirimkan atlet, meskipun kami sudah menunggu konfirmasi hingga tadi malam,” ujarnya saat ditemui di lokasi kegiatan.

Meski dua daerah absen, Bagus menegaskan bahwa seleksi tetap berjalan dengan semangat dan antusiasme tinggi dari para peserta yang hadir. Total sekitar 40 atlet mengikuti seleksi yang mempertandingkan tiga cabang olahraga tradisional: gasing, sumpit, dan engrang.

“Total ada sekitar 40 atlet yang ikut serta dalam seleksi ini. Mereka mengikuti tiga cabang olahraga tradisional, yakni gasing, sumpit, dan engrang,” jelasnya.

Masing-masing cabang diikuti oleh lima tim dari berbagai daerah. Namun, seleksi ini bukan sekadar formalitas. Dispora menegaskan bahwa hanya atlet-atlet terbaik yang akan diberangkatkan untuk mewakili Kaltim di tingkat nasional.

“Kalau kita berangkatkan semua, tidak ada fungsinya seleksi ini. Jadi prinsipnya, kami hanya akan membawa yang terbaik dari tiap kabupaten/kota sebagai wakil Kaltim di Potradnas,” tambah Bagus.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa setiap cabang memiliki format berbeda dalam jumlah atlet. Untuk lomba estafet engrang, satu tim terdiri dari lima orang. Sedangkan pada cabang sumpit, tiap tim biasanya beranggotakan tiga orang.

“Jadi kalau kita hitung, dari hasil seleksi ini akan terpilih sekitar 9 hingga 10 orang per cabang olahraga untuk dibawa ke tingkat nasional,” terangnya.

Kegiatan ini bukan hanya menjadi sarana seleksi menuju Potradnas, tapi juga bagian dari upaya pelestarian olahraga berbasis budaya lokal. Dispora Kaltim menaruh harapan besar pada generasi muda agar tidak melupakan akar budaya olahraga yang telah menjadi bagian dari identitas daerah.

Sebagai informasi, Potradnas merupakan agenda rutin dua tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga RI untuk mengangkat kembali nilai-nilai budaya melalui kompetisi olahraga tradisional. Ajang ini juga menjadi panggung unjuk gigi bagi daerah-daerah yang masih aktif melestarikan permainan tradisional sebagai bagian dari warisan leluhur.
(aw/adv/dispora/kaltim)