EXPRESI.co, BONTANG – Tim Rajawali FC Bontang berhasil meraih gelar juara di Liga Sentra Indonesia (LSI) U-14 yang berlangsung di Jakarta. Tim ini kini bersiap-siap untuk menaklukkan panggung internasional dengan salah satu pemain andalannya, Rafa, yang akan berangkat ke Swedia untuk mengikuti turnamen Bareti Cup sebagai striker.

Pelatih Rajawali FC, Syafruddin, dengan bangga mengungkapkan bahwa meskipun ada tantangan finansial dalam perjalanan pulang dari Jakarta, tim pulang dengan bantuan dari jasa travel.

Selain itu, lima pemain muda berbakat dari tim ini juga akan mewakili Indonesia dalam turnamen Piala Kemenpora yang akan datang. Mereka adalah Aska, siswa SMP 8 Bontang, Nanda Ben Alfata, SMP 1. Kemudian ada Kiyo, Luthfi dan Raffa yang juga orang Bontang yang tinggal di Samarinda sekolah di akademisi sepakbola Putra Loabaku.

Ini menandai kesuksesan dan potensi besar yang dimiliki oleh Rajawali FC dalam mengangkat nama baik Indonesia di dunia sepak bola internasional.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah setempat, diharapkan Rajawali FC dapat terus berkembang dan menginspirasi generasi muda untuk mengejar mimpi mereka dalam olahraga.

Ketua Rajawali FC, Syafruddin, menceritakan bahwa kepulangan tim dari Jakarta hanya bisa terlaksana berkat pinjaman dana sebesar Rp 48 juta dari jasa travel. “Kami pulang berkat pinjaman uang dari jasa travel. Awalnya, kami berencana pulang pada Senin (1/7/2024), namun harga tiket pesawat saat itu mencapai Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta. Ditambah lagi, ada musibah kematian yang tidak bisa dihindari,” jelasnya.

Syafruddin juga menegaskan bahwa pemerintah kota (Pemkot) Bontang sebenarnya sudah berusaha membantu, meskipun informasi yang beredar di media menyebutkan sebaliknya. “Ada informasi di media bahwa kami terlantar dan tidak dibiayai pemerintah, padahal itu tidak benar. Kami tinggal di Baskem dan kemudian menuju rumah keluarga di Bekasi,” bebernya.

Ia juga menambahkan bahwa telah berkomunikasi dengan Ketua DPRD Bontang, Andi Faiz Sofyan Hasdam, dan Walikota Basri Rase melalui ajudan. “Pemerintah tidak lepas tangan, mereka masih dalam tahap koordinasi,” lanjutnya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Bontang, Lukman, di tempat yang sama menegaskan bahwa informasi yang beredar tentang tim Rajawali FC tidak dibiayai oleh Pemkot hanyalah sebuah miskomunikasi. “Ini hanya miskomunikasi saja,” ujarnya.

Ketika ditanya apakah Pemkot Bontang akan membantu membayar utang Rajawali FC kepada jasa travel, pihaknya menyatakan akan berkoordinasi dengan pemerintah untuk menyelesaikan masalah tersebut dan bahkan memberikan bonus atas prestasi yang diraih oleh tim Rajawali. “Kami akan rapat dan berkoordinasi dulu. Apakah nanti utang itu akan dibayar, dan mungkin Pemkot akan memberikan bonus, semua akan dikoordinasikan dulu,” bebernya. (YUB)