SANGATTA- Pada pembukaan Turnamen SPANSATARA Cup II yang bertema ‘Bergerak untuk Prestasi Olahraga Pelajar’ di SMPN 1 Sangatta Utara, pada Senin (29/4/2024) pagi. Bupati Kutai Timur tidak hanya membuka turnamen tersebut, tetapi juga meluncurkan program yang menginspirasi, yaitu Perpustakaan Digital di sekolah tersebut.

Kegiatan ini ditandai dengan sentuhan futuristik ketika Bupati, Ardiansyah Sulaiman, secara langsung menyentuh layar aplikasi Perpustakaan Digital yang diberi nama ‘EDOO’. Turut hadir dalam acara ini Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kutai Timur, Mulyono, beserta jajarannya, serta Kepala SMPN 1 Sangatta Utara, Yetti Arika Desiviana, bersama para guru.

Setelah peluncuran, Ardiansyah dengan seksama menerima penjelasan mengenai fitur dan manfaat dari Perpustakaan Digital tersebut dari Kepala Perpustakaan SMPN 1 Sangatta Utara, Ules Sumule. Dikemukakan bahwa aplikasi ini tercipta melalui kerja sama antara pihak sekolah dengan PT Aksana Maya. Aplikasi ini memberikan akses ke dunia literasi digital dengan nama ‘EDOO’, platform edukasi Indonesia.

“Konsepnya sejalan dengan perpustakaan konvensional, hanya saja disajikan secara digital, memungkinkan akses daring,” kata Kepala Perpustakaan SMPN 1 Sangatta Utara Ules Sumule.

Setiap siswa, sambungnya, diwajibkan menjadi anggota perpustakaan untuk mengakses EDOO. Mereka dapat meminjam buku dengan jangka waktu tertentu. Setelah registrasi peminjaman selesai, siswa dapat menikmati bacaan dalam format e-book. Begitu jangka waktu peminjaman berakhir, buku elektronik yang dipinjam akan otomatis terkunci kembali.

“Kami telah menyediakan 283 judul buku, termasuk fiksi dan non-fiksi yang mendukung kurikulum merdeka,” ujarnya.

Untuk menjaga kelancaran operasional aplikasi, Perpustakaan SMPN 1 Sangatta Utara menugaskan 5 pegawai. Selain itu, aplikasi ini juga menjadi salah satu faktor dalam meningkatkan nilai akreditasi sekolah.

Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman, mengungkapkan apresiasinya terhadap inovasi yang dilakukan oleh SMPN 1 Sangatta Utara. Menurutnya, digitalisasi merupakan fokus utama dalam pendidikan saat ini.

“Perpustakaan Digital EDOO tidak hanya membuat siswa terbiasa dengan teknologi, tetapi juga memudahkan mereka dalam meningkatkan literasi. Ini memberikan akses mudah bagi siswa untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan dari bacaan di mana pun dan kapan pun,” katanya. (*/Ipn)