EXPRESI.co, BONTANG – Pembangunan drainase di Kelurahan Satimpo berdampak langsung pada aktivitas ekonomi warga. Sejumlah toko dan kios yang berada di sepanjang jalur proyek mengeluhkan penurunan omzet lantaran akses masuk ke tempat usaha mereka terhalang galian.
Isal, salah satu pemilik warung sembako yang telah berjualan selama dua tahun, mengaku usahanya terpukul sejak halaman tokonya berlubang untuk pengerjaan drainase. Meski kontraktor menyediakan jembatan kecil sebagai akses, hal itu dinilai tidak memadai.
“Mempengaruhi banget (penurunan omset) sampai 80 persen turun,” ucap Isal, Senin (8/9/2025).
Kata dia, lubang galian yang dalam membuat pelanggan berkurang. “Kalo menyebrang kan mungkin takut, soalnya dalam kan 2 meteran ke bawah,” ungkapnya.
Hal serupa dialami Asri, penjual buah-buahan di kios kecil kawasan tersebut. Biasanya kiosnya ramai pembeli di pagi hari, namun kini sepi lantaran akses parkir tertutup galian. Omzetnya pun anjlok hingga 30 persen.
“Karena kan sekarang susah tidak ada aksesnya ke sini (kios) harus jalan kesana (memutar), kotor, kalo kemarin kan masih ada jembatan kayu mas ke sini. Tapi sekarang diambil diganti ke tempat lain,” keluh Asri.
Ia bahkan belum mengetahui pasti kapan proyek drainase itu rampung. Menurut perkiraannya, akses masuk ke kiosnya bakal terhalang hingga sebulan ke depan.
Menanggapi kondisi ini, Ketua DPRD Kota Bontang Andi Faisal turun langsung melakukan inspeksi. Ia meminta kontraktor dan Dinas PUPR Bina Marga segera mempercepat pekerjaan agar aktivitas ekonomi warga tidak semakin merugi.
“Kasihan masyarakat atau warga yang yang berjualan, sehari saja tutup kan berapa kerugiannya, kan seperti itu,” ujar Andi Faisal saat Sidak DPRD, Senin (8/9/2025). (FL/FN)

Tinggalkan Balasan