EXPRESI.co, BONTANG – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, Saparuddin mengingatkan masyarakat soal bahaya peredaran narkoba yang mulai merambah dunia digital. Dia menyebut dunia pendidikan harus lebih aktif dan waspada terhadap berbagai modus penyalahgunaan narkoba yang menyasar pelajar melalui media sosial dan platform daring.

Melalui momentum peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2025 Saparuddin, memgirim pesan kepada seluruh pihak untuk aktif dalam melakukan pengawasan agar generasi bangsa tak dirusak narkoba.

“Ancaman narkoba bagi pelajar di deoan mata. Bisa lewat internet, media sosial, game online, bahkan tawaran dalam bentuk obat-obatan yang dibungkus tren,” ungkap Saparuddin, Kamis (26/6/2025).

Dia pun menghimbau agar dilakukan pendekatan baru dalam pencegahan. Sebab kata dia, edukasi dengan ceramah konvensional tak lagi cukup. Saparuddin mendorong sekolah untuk mengedukasi siswa mengenai literasi digital yang berimbang dengan kesadaran risiko narkoba.

Ia juga bilang, keterlibatan orang tua dalam mengawasi aktivitas anak di dunia maya samgat penting. “Semua pihak harus telibat. Termasuk wali murid, agar bersama membentuk anak, tidak hanya secara fisik dan mental, tapi juga digital,” ujarnya.

Dia menegaskan peringatan HANI bukan sekadar seremonial, tapi momen refleksi semua pihak bahwa tantangan melawan narkoba terus berkembang. “Dunia pendidikan harus jadi benteng pertama, baik di ruang kelas maupun di dunia digital,” tutupnya. (*/Fn)