EXPRESI.co, SAMARINDA – Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda pada awal pekan ini kembali membawa bencana banjir yang sudah akrab di mata warganya. Namun, kali ini genangan air tak sekadar mengganggu aktivitas sehari-hari, melainkan melumpuhkan hampir seluruh penjuru kota. Jalanan berubah menjadi sungai, kendaraan terhenti, dan warga terjebak dalam ketidakpastian.
Menyikapi kondisi tersebut, Lembaga Legislatif kota Samarinda tak tinggal diam. Salah satu yang memberi suara dan keprihatinan ialah Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, Abdul Rohim. Dirinya menyebut bahwa banjir ini tak bisa lagi dianggap sebagai kejadian musiman yang lumrah.
“Senin kemarin hampir seluruh wilayah Samarinda lumpuh karena banjir. Ini bukan sekadar peristiwa tahunan yang biasa. Kita harus cari tahu apa yang salah, di mana yang tidak berjalan,” jelas Rohim sapaan akrabnya.
Rohim menegaskan pentingnya melakukan evaluasi menyeluruh untuk mengetahui apakah penyebab banjir berasal dari kawasan hulu atau justru akibat penyempitan saluran di hilir.
“Kita akan telusuri, apakah ini masalah input, yakni debit air dari hulu terlalu tinggi atau output-nya yang bermasalah karena tersumbat atau menyempit di hilir. Kalau memang hulu jadi masalah, kolam retensi harus jadi solusi konkret. Tapi kalau hilirnya yang menyempit, ya itu yang harus dibenahi,” ujarnya.
Komisi III berencana memanggil sejumlah instansi terkait untuk dimintai keterangan, termasuk Dinas PUPR, BPBD, dan dinas yang membidangi tata ruang.
“Surat pemanggilan akan kami layangkan besok. Secepatnya kita adakan pertemuan,” paparnya.
Dengan harapan besar di tengah genangan yang belum surut sepenuhnya, Abdul Rohim menegaskan bahwa evaluasi ini bukan sekadar rutinitas birokrasi. Dirinya ingin ada langkah nyata yang benar-benar dirasakan masyarakat dan bukan hanya janji, tapi solusi.
Di ujung masa reses yang kian mendekat, DPRD diharapkan mampu melahirkan kebijakan strategis yang tak hanya menanggulangi, tetapi mencegah banjir menjadi cerita berulang di setiap musim hujan. (Adv)

Tinggalkan Balasan