EXPRESI.co, BONTANG – Pemerintah Malaysia akan menutup sebagian besar pabrik dan pusat belanja selama penguncian wilayah atau lockdown total dua minggu terhitung 1 Juni.
Selama lockdown, pergerakan masyarakat dibatasi. Setiap warga hanya boleh bepergian dalam radius 10 kilometer dari tempat tinggal masing-masing.
Setiap rumah hanya boleh dua anggota keluarga yang bepergian untuk hal-hal esensial, termasuk belanja kebutuhan, melakukan pengobatan, dan urusan perbankan.
Menteri Keamanan Senior Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, mengatakan hanya ada 17 sektor esensial yang diizinkan beroperasi saat lockdown berlangsung.
Belasan sektor itu meliputi industri makanan dan minuman, transportasi, perbankan, e-commerce, media, telekomunikasi, dan jasa pos serta jasa ekspedisi.
Meski begitu, 17 sektor utama itu tetap dibatasi operasionalnya yakni mulai dari pukul 8.00 pagi hingga 20.00 malam.
Bisnis restoran dan kafe pun beroperasi dengan pembatasan ketat yakni hanya boleh melayani pesan antar dan pesanan dibawa pulang.
Sementara itu, sebagian besar pabrik manufaktur akan tutup, kecuali pabrik yang memproduksi barang-barang kebutuhan pokok seperti makanan hingga obat-obatan. Namun, pabrik-pabrik itu pun tetap dibatasi operasionalnya hingga hanya 60 persen dari kapasitas total saja.
Aturan ketat tersebut diterapkan lantaran tempat kerja termasuk pabrik menjadi salah satu klaster penularan Covid-19 terbanyak di Negeri Jiran dalam beberapa waktu terakhir.
Ismail juga menuturkan pemerintah akan memperketat izin bepergian antar-distrik dan antar-negara bagian bagi setiap warga. Surat izin bepergian hanya akan dikeluarkan kementerian terkait bagi warga yang bekerja di sektor-sektor esensial.
“Meski begitu, tidak ada jam malam. Tetapi kami berharap tidak ada masyarakat yang berada di luar setelah jam 20.00 malam karena tidak ada aktivitas ekonomi setelah jam tersebut,” kata Ismail saat rapat bersama Menteri Kesehatan Noor Hisham Abdullah seperti dikutip The Straits Times.
Ismail meyakini bahwa kebijakan ketat ini dapat mengurangi jumlah masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan dari 15 juta orang menjadi hanya 1,5 juta orang.
Pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin kembali menerapkan lockdown ketat secara nasional setelah mencatat rekor penularan corona harian dalam sepekan terakhir.
Pada Minggu (30/5), Malaysia mencatat 6.999 kasus infeksi baru dengan 79 kematian dalam sehari. Meski turun dari beberapa hari sebelumnya, kasus aktif corona pun terus meningkat di Negeri Jiran.
Pada Kamis pekan lalu, Malaysia mencatat rekor penularan infeksi virus corona yang mencapai 7.857 kasus dengan 59 kematian dalam sehari.
Itu merupakan hari ketiga di mana Malaysia berturut-turut mencatat rekor infeksi Covid-19 harian melebihi 7.000 kasus.
Jumlah itu menjadikan Malaysia sebagai negara dengan kasus harian corona tertinggi di Asia Tenggara saat ini, mengalahkan Indonesia dan Filipina kerap mencatat angka penularan corona harian tertinggi. (*)
Editor: Bagoez Ankara