EXPRESI.co, BONTANG – Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bontang, Winardi, yang dikenal sebagai Awin, memberikan pandangannya mengenai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Pada Jumat (14/6/2024), data Bloomberg mencatat rupiah melemah 0,87% atau 142 poin ke posisi Rp16.412 per dolar AS, sementara indeks dolar naik 0,34% ke level 105,55.
Awin menyatakan bahwa pelemahan rupiah berdampak signifikan pada pelaku usaha yang bergantung pada bahan impor, karena kenaikan harga barang impor meningkatkan biaya operasional.
Ia menekankan pentingnya intervensi pemerintah pusat, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia, untuk menjaga stabilitas keuangan.
Selain itu, Awin menyoroti pentingnya penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah sebagai solusi jangka panjang.
Menurutnya, dengan menggunakan barang lokal, menciptakan merek lokal, dan mempekerjakan tenaga kerja lokal, UMKM dapat membantu menstabilkan rupiah dan memperkuat ekonomi.
Awin juga menggarisbawahi perlunya pemerintah daerah untuk menginstruksikan dan mensosialisasikan pentingnya mencintai produk dalam negeri.
Meningkatkan penggunaan bahan dasar lokal dan membantu pemasaran produk lokal di dalam negeri adalah langkah penting agar tetap kompetitif.
Secara keseluruhan, Awin berharap bahwa dengan dukungan terhadap produk lokal dan penguatan UMKM, dampak negatif dari pelemahan rupiah dapat diminimalkan, serta stabilitas keuangan dan ekonomi Indonesia dapat diperkuat.